Selama Pandemi, Konsumsi BBM di Jatim Turun Lebih 10 Persen, LPG Naik Tipis

ket foto: ilustrasi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Selama masa pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat konsumsi BBM di Jawa Timur secara umum trendnya turun lebih dari 10 persen. Sementara konsumsi LPG naik tipis.

"Untuk Gasoline, bulan April ini ada penurunan sekitar 22.5 persen dari normal (Januari-Februari). Untuk Gasoil, turun sekitar 20% dari normal. Sedangkan LPG, ada kenaikan tipis 2 persen," terang Manager Communication, Relation & CSR MOR V, Rustam Aji kepada blokTuban.com, Kamis (30/4/2020).

Sementara dalam keterangan resminya, menjelang bulan suci Ramadhan 1441 H, Pertamina MOR V membentuk Satgas Ramadhan, Idul Fitri dan COVID-19 (Rafico 2020). Pertamina memastikan pasokan energi selama Ramadhan 1441 H ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Timur.

Satgas ini bertugas memastikan ketersediaan BBM dan Elpiji, serta mulai aktif sejak 8 April hingga 8 Juni 2020. Selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2020, Pertamina memprediksi terjadinya penurunan konsumsi BBM di Provinsi Jawa Timur, dibanding kondisi normal di awal tahun. Prediksi penurunan ini terkait adanya dampak dari berkurangnya mobilitas warga selama masa pandemi.

BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo), diperkirakan menurun 27 persen sama seperti di bulan April 2020 ini. "Konsumsi Gasoline untuk April ini rata-rata sebesar 9.500 kilo liter (KL) per hari, dari kondisi normal Januari dan Februari kemarin dengan volume 12.900 KL per hari," jelasnya.

Sedangkan untuk BBM jenis Gas Oil (Bio Solar, Dex, Dexlite), penurunan konsumsi diprediksi sekitar 18 persen dibanding kondisi normal di Januari dan Februari, juga sama dengan bulan April. Pada bulan April ini, konsumsi rata-rata Gas Oil di Jawa Timur sebesar 4.900 KL per hari. Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan konsumsi di awal tahun sebesar 6.000 KL per hari.

"Tim Satgas Rafico 2020 akan memonitor perkembangan penyaluran BBM setiap hari, dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila ada perkembangan," katanya.

Rustam juga menjelaskan, adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Jawa Timur, serta larangan mudik dari Pemerintah, berpotensi menyebabkan konsumsi Gasoline dan Gasoil justru turun dibandingkan di bulan April 2020.

Sementara itu, untuk konsumsi Elpiji 3 KG di Provinsi Jawa Timur selama Ramadhan 2020 diprediksi meningkat 2-3 persen dibanding kondisi Januari-Februari yang mencapai 3.900 metrik ton (MT) per hari.

Peningkatan ini disebabkan kondisi masyarakat yang lebih banyak berkegiatan di rumah, dan momentum bulan Ramadan 2020 yang membuat kegiatan memasak semakin tinggi.

Peningkatan ini lebih kecil dibandingkan masa Satgas RAFI 2019 lalu yang mencapai 6-7 persen, terkait adanya pembatasan kegiatan yang melibatkan keramaian seperti buka bersama atau pengajian.

Untuk mendapatkan harga sesuai HET, masyarakat dapat membeli LPG di pangkalan resmi yang memiliki papan nama atau spanduk terpasang di areal pangkalan.

Selain itu, masyarakat juga dapat membeli di SPBU dan modern outlet yang menyediakan produk LPG. Meski dalam kondisi pandemi, Satgas Rafico 2020 tetap beroperasi normal. Pemenuhan kebutuhan energi masyarakat dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol pencegahan COVID-19.

"Hingga saat ini, Pertamina tetap memberikan pelayanan untuk kebutuhan energi masyarakat, salah satu caranya adalah dengan menerapkan fit to work dan cek kesehatan untuk awak mobil tangki yang mendistribusikan BBM," ujarnya.

Semangat menyalurkan energi ini juga berkoordinasi dengan SPBU-SPBU dengan memberikan alat preventif medis seperti masker, sarung tangan, serta hand sanitizer kepada operator sebagai garda depan Pertamina dalam menyalurkan BBM kepada konsumen.

"Kepada pekerja di area operasi, kami menerapkan prosedur standar seperti pengukuran suhu tubuh pekerja yang akan melaksanakan tugasnya serta memberikan pengaturan jam kerja yang baik untuk menjaga stamina dari para pekerja ini," ujarnya.

Pertamina juga mengimbau agar konsumen membiasakan untuk bertransaksi secara cashless melalui aplikasi MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui uang tunai.

Sebagai BUMN yang berperan strategis melayani energi, Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi tetap berjalan baik, dengan tetap memperkirakan kenaikan konsumsi elpiji dan penurunan pemakaian BBM.

Rustam menegaskan masyarakat Jawa Timur tidak perlu khawatir, karena BBM dan Elpiji cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2020.

Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135. [ali/ono]