Aduan ke Aplikasi Pemkab Didominasi Jalan dan PJU Rusak

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Demi meningkatkan layanan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tuban juga mengaktifkan layanan online dalam bentuk laporan masyarakat berbasis aplikasi. Yakni TapRose Temanku.

Dalam aplikasi tersebut, masyarakat umum bisa melaporkan atau menyampaikan keluhan akan perihal apa saja. Kemudian, pada akhir periode bulan, TapRose bakal memberi hasil banyaknya laporan, kinerja penanganan, hingga forum diskusi publik.

Adapun data yang dihimpun blokTuban.com, melalui laman Instagram (IG) Taprosetemanku menunjukkan hasil laporan per Maret 2020 lalu, dimana ada total 18 aduan yang masuk. 

"Aduan terbanyak yang masuk adalah kategori kerusakan jalan yaitu 13 persen yang merupakan kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kategori kerusakan lampu penerangan jalan yaitu 13 persen yang merupakan kewenangan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP)," tulis laman IG Taprosetemanku, Sabtu (11/4/2020) kemarin.

Selanjutnya, dari total aduan yang masuk, 58 persen aduan dengan status laporan 'selesai'. Aduan dengan status laporan 'proses' 29 persen dan 13 persen aduan masih berstatus 'menunggu'.

Ternyata Masih Banyak Yang Belum Tahu

Rabu (8/4/2020) lalu, masyarakat di ujung selatan Kabupaten Tuban, tepatnya di Desa Simo, Kecamatan Soko, bingung karana ada dua unit tiang penyangga kabel besar jenis beton yang hampir ambruk, condong ke arah barat, hampir persis menimpa ruas jalan perbatasan Tuban-Bojonegoro.

"Kalau model begitu kejadiannya, harus lapor ke siapa," kata Fahmi, salah satu pemuda setempat. 

Ia mengaku belum tahu bagaimana laporan tersebut ditujukan. Padahal, aplikasi online milik Pemerintah Kabupaten Tuban sudah disediakan guna menampung berbagai laporan dan keluhan masyarakat.

"Belum tahu aplikasinya sih, jadi belum sempat coba lapor kesana-kemari. Tapi kalau dari desa, mungkin sudah ada laporan," ujarnya.

Sementara di lokasi berbeda, jalanan rusak di utara Jembatan Rambit, Desa Sokosari, Kecamatan Soko, sempat dikoar-koarkan di berbagai jenis grup media sosial. Poin dari postingan tersebut, dimaksudkan agar masyarakat dan pengguna jalan yang lewat untuk tetap waspada melalui jalur tersebut. Apalagi ketika malam hari, ditambah hujan deras harus waspada.

"Tahulah jalanan itu. Teman saya pernah hampir jatuh juga di sana. Memang rawan dan harus segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti. Cuma, kadang masih banyak yang nggak tahu harus lapor kemana. Ke desa pun, gak begitu banyak wewenang kan," beber Ama, warga asal Desa Mentoro, Kecamatan Soko, Minggu (12/4/2020). [feb/lis]