Pendapatan Pusat Oleh-oleh di Tuban Merosot

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Terhitung 24 hari terakhir kondisi pusat oleh-oleh di Kabupaten Tuban sepi pembeli. Merosotnya pendapatan oleh-oleh tersebut semenjak mewabahnya pandemi Corona (Covid-19).

Siti Dariyati, pemilik pusat oleh-oleh Toko Ana di Jalan RE. Martadinata Tuban, merasakan betul dampak corona. Ditemui blokTuban.com pada Sabtu (11/4/2020) pagi, sekarang hanya ada enam karyawan yang membantunya.

Biasanya ada 10 orang yang mengurus toko hingga produksi teri dan wingko pesanan. Karena sepi dan tidak ada kegiatan, para karyawan pulang dan diliburkan.

"Usaha kami menurun biasanya tiap hari produksi, sekarang sama sekali tidak produksi," terang Dariyati.

Untuk penjualan juga mengalami penurunan, di hari normal biasanya ada pemasukan Rp5-6 juta dan di hari minggu bisa Rp10 juta. Sedangkan saat ini hari biasa hanya mendapat Rp350-600 ribu dan di hari minggu Rp1 juta.

"Itu sudah lumayan kalau sekarang," imbuh ibu berkacamata ini.

Untuk menyiasati biar tetap laku, pihaknya mengoptimalkan penjualan online. Sekalipun pesanan sedikit, beberapa pelanggan masih terus memesan untuk mencukupi kebutuhannya.

Beberapa pemesan dari Jawa Barat juga banyak yang membatalkan pesanan. Biasanya tiap bulan masih minta kiriman teri kentang, sekarang pesanan kosong.

"Bahkan kemarin ada pesanan terì untuk diikutkan bazar di Belanda juga batal," terangnya.

Toko Ana terletak di tepi pantai utara Tuban, dan mudah dijangkau oleh pemudik dari atau pelancong dari arah Semarang-Surabaya.

Ada beragam oleh-oleh yang bisa dibawa pulang, mulai aneka ikan kering, terasi, kerupuk teri, ongkek khas Tuban, macam-macam snack dan lain sebagainya. [ali/rom]