Turun Kapal Lewat Jalur 'Tikus', Dua ABK Asal Sulsel Diamankan di Tuban

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Bertambahnya status Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Tuban, mendorong para nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu melakukan sweping Anak Buah Kapal (ABK) yang nekat turun dari kapal secara diam-diam alias lewat jalur tikus.

Dua ABK berhasil diamankan Kades Socorejo, Ketua Rukun Nelayan (RN), dan keamanan Pelabuhan Khusus (Pelsus) PT. Semen Indonesia pada Senin (23/3/2020) malam.

Digelarnya sweping ini, hasil koordinasi antara Kades Socorejo, Z. Arief Rahman Hakim dengan Kasi Operasional Pelsus PT. SI, Kamto.

"Untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19, kami amankan dua ABK," terang Kades Arief ketika dikonfirmasi, Selasa (24/3/2020).

Identitas dua ABK, lanjut petinggi desa pesisir Tuban itu adalah Faisal (38) lahir di Pinrang dan beralamat di Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

ABK satunya bernama Amrullah (26) juga berasal dari Provinsi Sulsel lahir di Tuju-tuju beralamat di Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.

Pertama kali diamankan, dua ABK tersebut langsung dibawa ke kantor Pelsus untuk dimintai keterangan. Pihak keamanan Pelsus pun tak lupa mengecek suhu tubuh keduanya, dan hasilnya 35 derajat Celsius.

Dalam kesempatan itu, alumnus UIN Yogyakarta memberi edukasi kepada ABK untuk tidak lagi turun kapal melalui jalur tikus. Apabila butuh logistik, bisa menghubungi agennya kapal melalui saluran radio atau WhatsApp Grup (WAG).

"Keduanya ini turun dari tengah laut dengan cara meminta bantuan perahu nelayan lokal. Kapalnya jauh dari Pelsus," terangnya.

Ditegaskan oleh Kang Arief sapaan Kades Socorejo, bahwa apa yang dilakukan oleh dua ABK tersebut jelas melanggar aturan yang sudah dibuat oleh Pemdes Socorejo dan otoritas Pelsus PT Semen Indonesia.

Pengamanan ini dilakukan mulai saat ini dan seterusnya, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Socorejo dan sekitarnya. Sekaligus semua pekerja Pelsus PT. SI.

"Karena kita tidak tahu kondisi kesehatan orang. Oleh karena itu, setelah ini dua ABK kami minta menginformasikan ke teman-temannya untuk tidak turun kapal selama masa Pandemi Corona asal Wuhan Cina ini," tambahnya.

Sementara itu, Kasi Operasional Pelsus PT. SI sebelumnya telah memberikan himbauan kepada para agen dan ABK untuk bersama-sama melawan Covid-19. Caranya dengan tidak turun kapal, dan membudayakan hidup sehat.

Perlu diketahui, di Kabupaten Tuban per 23 Maret 2020 tercatat ada 27 ODP dan satu PDP yang saat ini dikarantina di RSUD dr. R. Koesma Tuban. Upaya pencegahan penyebaran virus di bawah kendali gugus tugas yang diketuai Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. [ali/rom]