Nelayan Tuban Ubah Botol Plastik Jadi Batu Bata

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Hidup di pesisir Kabupaten Tuban dan menjadi gudangnya sampah kiriman, tak mematikan ide kreatif nelayan Kelurahan Karangsari RT.02/RW.01 Kecamatan Tuban.

Sejak November 2019, para nelayan menyempatkan mengubah limbah botol plastik, menjadi ecobrick sebagai pengganti batu bata.

Ecobrick adalah sebuah teknologi yang memberikan solusi alternatif untuk limbah padat (terutama limbah plastik) yang bisa dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya. Pengganti batu bata ini bakal dipasang untuk tangkis laut.

"Ecobrick ini mampu bertahan puluhan tahun. Asalkan pemasangannya rapat," terang Ketua RT.02/RW.01 Karangsari, Joko Nuratno Widodo kepada blokTuban.com, Rabu (26/2/2020).

Ecobrick lanjut Pria asli Lumajang ini, terdiri dari dua botol kemasan isi 600 mili dan 1500 mili. Setiap botol diisi potongan plastik dengan berat 200 gram untuk botol 600 mili dan 500 gram untuk botol ukuran 1.500 mili.

Di penghujung Februari 2020 ini, para nelayan telah membuat 3.000 ecobrick dari total kebutuhan 4.000 botol. Ribuan botol ini bakal dipasang di tangkis (penahan) sepanjang 200 meter dengan ketinggian empat meter.

"Program tangkis ramah lingkungan ini dikonsep November 2019. Kami merencanakan semua kegiatan nelayan diresmikan pada Hari Peduli Sampah 2020. Karena dana masih minim akhirnya diundur," terang Widodo.

Untuk limbah sampah, selain dari bank sampah Karangsari juga dikumpulkan dari sekolah adiwiyata di Kabupaten Tuban. Dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Lingkungan Hidup berupa rekom untuk pengajuan proposal ke SBI. Sedangkan Sekda Budi Wiyana rekom ke SIG.

"Proposal dari Forum Bank Sampah Tuban. Kami yang presentasi dan alhamdulillah dua perusahaan semen berkontribusi. Kalau anggaran maksimal 2 samapi 3 bulan sudah jadi. Dana program murni swadaya nelayan," tandasnya. [ali/rom]