7 Tips Agar Tetap Sehat Saat Hamil

Reporter: --

blokTuban.com - Bagi ibu hamil, menjaga kandungan sangatlah penting agar bayi di dalam kandungan sehat walafiat saat dilahirkan. Kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan begadang rentan menimbulkan masalah yang berdampak pada bayi, terutama saat melahirkan nanti.

Ibu hamil perlu menerapkan pola hidup sehat selama hamil untuk menghindari berbagai risiko yang dapat mengganggu kesehatan bayi. Berbagai pola hidup yang perlu diterapkan ibu hamil, antara lain:

1. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang

Kehamilan menjadi masa dimana ibu hamil perlu mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat, terutama dari segi makanan. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga ikut dikonsumsi oleh si bayi di dalam kandungan. Coba bayangkan jika ibu mengonsumsi makanan yang tidak sehat, asupan gizi yang dibutuhkan bayi akan berkurang sehingga berat badan bayi terlalu ringan saat dilahirkan.

Jumlah nutrisi yang didapatkan ibu hamil tidak dilihat dari banyaknya makanan yang dikonsumsi, tetapi dari kandungan protein, kalsium, dan mineral yang ada di dalam makanan tersebut. Itu sebabnya ibu hamil perlu memilih makanan sebaik mungkin sebelum masuk ke kerongkongan.

2. Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol

Kafein dan alkohol merupakan dua minuman yang harus dihindari selama menjalani program hidup sehat, termasuk saat hamil. Kedua kandungan ini bisa ditemukan di dalam kopi, minuman keras, teh, cokelat, roti, dan minuman bersoda.  

Apabila konsumsi kafein dan alkohol tidak dikontrol, pertumbuhan bayi di dalam kandungan menjadi terhambat. Selain itu, muncul risiko bayi lahir cacat dan mengalami keterbelakangan mental. Sebagai gantinya, ibu hamil bisa memperbanyak konsumsi air putih.

3. Mengonsumsi kacang almondsecara rutin

Kacang almond kaya akan Vitamin E, B2, B9, protein, dan serat yang baik untuk pertumbuhan bayi di dalam kandungan. Selain berguna untuk menambah energi, kacang almond bagus untuk menguatkan tulang, melancarkan pencernaan, mengatasi alergi, dan menjaga sistem kekebalan tubuh bayi saat lahir.

Saat ini, kacang almond bisa ditemukan dalam berbagai camilan sehat yang dijual di supermarket, seperti roti, biskuit, atau coklat. Konsumsi kacang almond secara teratur dalam jumlah yang tepat, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh janin.

4. Hindari olahraga yang terlalu ekstrim

Selama masa kehamilan, ibu disarankan untuk berolahraga secara teratur untuk memperlancar proses persalinan, terutama persalinan secara normal. Tetapi, perhatikan jenis olahraganya terlebih dahulu. Hindari olahraga yang terlalu ekstrim dan dapat mengakibatkan keguguran, seperti push up, sit up, dan angkat beban.

Adapun olahraga yang disarankan untuk ibu hamil seperti senam, jalan sehat, renang, atau yoga. Pastikan ibu berolahraga secara teratur agar tubuh tetap bugar walaupun sedang hamil.

5. Dapatkan tidur yang cukup dan berkualitas

Jika orang dewasa membutuhkan waktu tidur selama 6-8 jam per hari, maka ibu hamil membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dari biasanya. Tidur yang cukup dapat memulihkan tenaga, sehingga ibu hamil tidak mudah lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari.

 

6. Hindari produk yang mengandung bahan kimia

Tidak hanya makanan, ibu hamil perlu memperhatikan kandungan yang terdapat dalam produk kecantikan yang digunakan. Hindari bahan kimia yang mengandung merkuri, AHA, retinoid, dan zat lain yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan kandungan.

Pilih produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan alami dan ditujukan khusus untuk ibu hamil. Agar lebih aman, ibu hamil bisa membuatnya sendiri di rumah. Misalnya, produk masker yang terbuat dari bengkuang atau tomat yang sudah dihaluskan.

7. Mengecek kondisi janin secara rutin

 

Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin untuk memastikan apakah kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat atau tidak. Hindari kebiasaan menunda-nunda waktu pengecekan kandungan apabila waktunya sudah tiba.

Pilihlah dokter kandungan terbaik untuk menjamin kesehatan janin. Percayakan kondisi janin kepada satu orang dokter saja untuk menghindari adanya perbedaan informasi terkait pertumbuhan dan perkembangan janin.