Pertahankan Varietas Pendok, Petani Beda dari yang Lain



Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Sebagai produk lokal asli Kabupaten Tuban, varietas padi jenis Pendok rupanya tak banyak dapat kita jumpai di sejumlah wilayah. Hanya ada sedikit di antara tanaman mayor yang terbentang persawahan Bumi Wali. Salah satunya di area persawahan Losari, Desa Sokosari, Kecamatan Soko.

Satu-satunya petani padi pendok, Samsuri mengaku telah lama menekuni varietas ini. Lebih dari 20 tahun bercocok tanam, ia sudah banyak memiliki relasi penumpang padi pendok.

"Beda dari padi lainnya. Berasnya lebih besar, dan enak dibanding beras yang diedar di toko," ungkap Samsuri saat dijumpai blokTuban.com di ladang padi miliknya, Rabu (15/1/2020).

Banyak pengepul maupun tengkulak dari luar wilayah sering memesan hasil padi yang ia tanam. Seperti dari Babat Lamongan, juga kabupaten tetangga, Bojonegoro. Bibit handmade asli Soko ini, tambahnya, perawatannya lebih mudah. Biaya yang dikeluarkan pun lebih sedikit. Namun obat atau pupuk harus yang baik.

"Ini sudah usia 19 hari, panen di hari 90. Dari luas tan 2300 m, pakai bibit hanya 9 kg. Bisa panen 1 ton," imbuhnya.

Kendati begitu, kendala umum juga banyak ditemui. Seperti serangan hama tikus, wereng, hingga keterlambatan stok rabuk yang digunakan untuk memupuk.

"Tetap tanam Pendok walau sudah gak ada lagi temannya. Dulu sempat ada 1 orang, tapi sekarang sudah meninggal. Harapannya, varietas pendok bisa dipertahankan dan diperhatikan oleh dinas terkait," pungkasnya. [feb/ito]