Simbol Uleran di Tingkepan Pari Sambonggede

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Masyarakat petani Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak pada Senin (30/12/2019) pagi menggelar acara tingkepan pari di wilayah setempat. Ada simbol uleran dalam perayaan ini, yang diwujudkan dalam bentuk jajanan pasar uler-uleran.

Kepala Desa Sambonggede, Jemy Tristantono mengatakan tingkepan pari ini cara warga petani melestarikan adat dan budaya demi anak cucu di masa mendatang.

Pesertanya dari berbagai usia mulai anak-anak, dewasa, dan orang tua. Dari rumah, warga membawa ember dibungkus taplak berisi nasi kuning lengkap lauk pauknya, polo pendem, dan jajan uler-uleran.

“Setiba di sawah langsung dipanjatkan doa kemudian makan bersama,” kata Jemy kepada Reporter blokTuban.com.

Selama ini warga petani percaya dengan jajan uleran yang identik hama, maka diharapkan tanaman padi tidak diserang hama ulat. Karena kondisi padi sedang mulai muncul bulirnya.

“Padi di Sambonggede mulai meteng atau berbulir, semoga tidak diserah hama,” harapnya.

Diketahui, istilah “tingkep” berarti selamatan bulan kandungan. Secara umum tingkepan merupakan sebuah upacara yang dilakukan seorang perempuan untuk memperingati usia kehamilan yang telah mencapai tujuh bulan.

Tingkepan Pari yang dimaksudkan dalam tradisi ini adalah ritual yang berkaitan dengan usia kehamilan padi. Yang mana tradisi Tingkepan Pari ini dilakukan ketika akan memperingati usia padi yang berusia 2 bulan, sesudah di tanam di sawah atau padi yang akan mengeluarkan isinya. [ali/lis]