Penanganan Tanggul Plumpang, BBWS Bakal Kaji Hal Ini

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Longsornya bantaran Sungai Bengawan Solo yang ada di wilayah Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, jadi peringatan masyarakat agar lebih peduli terhadap keadaan lingkungan. Terlebih pada kondisi Bengawan Solo.

Apalagi, faktor alam perbedaan penurunan muka air pada tahun ini merupakan tahun yang kering sekali. Sehingga menyebabkan muka air yang biasanya sebagai bagian kekuatan untuk menahan longsor, sekarang turun.

Hal tersebut dipaparkan oleh Ir. Iskianto MT, yang merupakan PLH Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Dalam kesempatannya berkunjung ke titik longsor bantaran Bengawan di Kecamatan Plumpang, pihaknya menuturkan, bila tak ada penahan tanah, yang mana air sebenarnya merupakan penahan pada tanggul bantaran, bakal mengancam terjadi longsor.

"Dari BBWS sudah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat. Untuk penanganan permanen, harus melalui tahapan kajian teknis dulu. Karena di Plumpang cukup parah," ungkapnya kepada awak media.

Tak hanya itu, kajian penambangan pasir juga ada sangkut pautnya dengan kondisi Bengawan. Jadi, memang perilaku keseharian masyarakat yang harus mulai sadar, jika banyak hal yang dapat mempengaruhi sungai.

"Penambangan pasir, penyedotan. Kalau tidak dihitung maupun sesuai kaidah teknis, bisa mempengaruhi kemungkinan longsor," timpalnya.

Perihal larangan penambangan pasir sungai, BBWS menanggapi tegas jika sebenarnya di badan sungai tidak boleh ada aktivitas. Kalau adapun, harus hati-hati. Dengan menghitung lagi beberapa aspek kajian, supaya dasar sungai tak mempengaruhi terjadinya penurunan muka dasar sungai.

Mengingat kondisi badan Bengawan yang begitu genting, apalagi menjelang musim penghujan seperti saat ini, BBWS tetap berpegang teguh pada poin kajian.

"Sebab, tanpa kajian terus pasang sembarang,  berarti membuang uang negara. Nanti kita lakukan quick desain. Apapun langkah teknis haris kita lakukan, seperti pengambilan sampling. Tanah seperti apa, kadar kekuatan pasir, stabilisasi, kadar air, grip penahan supaya air tak mengalir pada satu titik bagian," tukasnya.

Hingga saat ini, kondisi sungai Bengawan Solo memiliki 19 titik longsor. Titik longsor kritis ada 3, salah satunya di Plumpang, sementara longsor sedang ada 16 titik yang terdata, Sabtu (7/12/2019). [feb/rom]