3 Minuman yang Perlu Dibatasi Pemberiannya pada Balita

Reporter: -

blokTuban.com - Balita Anda paling suka mencicipi apapun, termasuk aneka jenis minuman? Wajar saja, Moms, sebab ini bagian dari usianya yang kerap penasaran dengan berbagai hal dan suka mencoba hal baru.

Sebagai orang tua, Anda juga perlu memandu anak, termasuk membatasi atau hanya sebatas mencicip minuman yang justru lebih banyak berdampak buruk baginya. Apa saja? Dilansir dari Pregnancy Birth & Baby berikut tiga di antaranya:

1. Jus Buah

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar Anda memberikan jus buah pada anak saat umurnya sudah di atas 1 tahun. Mengapa? Karena pihaknya khawatir bila orang tua menjadikan jus buah sebagai makanan bayi dan menggantikan ASI.

Jus buah pada umumnya telah dianggap sebagai minuman sehat. Tapi hal ini bisa juga sebaliknya. Misalnya karena diberikannya tambahan gula. Selain itu, nutrisi dari buah juga bisa hilang ketika diblender.

Daripada dijus, lebih baik dan lebih sehat memberikan balita Anda buah potong saja, Moms!

2. Minuman Manis

Minuman manis seperti minuman berenergi, minuman isotonic, jus buah kemasan, juga tidak disarankan. Ini karena minuman tersebut mengandung gula tambahan yang dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan pada anak, Moms.

Misalnya saja satu kaleng minuman ringan standar berukuran 375 mL mengandung 40 hingga 44 gram gula yang setara dengan 10 hingga 11 sendok teh, kemudian sebotol minuman isotonik berukuran 600 mL memiliki 7 hingga 9 sendok teh gula. Lalu secangkir jus buah kemasan berukuran 250 mL mengandung 6 1/2 sendok teh gula dan vitamin water dengan ukuran yang sama mengandung hingga 3 1/2 sendok teh gula.

Daripada memberi minuman kemasan perasa, lebih baik buatkan anak smoothies, Moms!
 
3. Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti teh, kopi, minuman berenergi juga tidak baik untuk anak-anak. Dalam penelitian di Boston, balita berusia dua tahun yang minum kopi atau teh di antara waktu makan mereka, cenderung memiliki kemungkinan 3 kali lipat mengalami obesitas saat memasuki usia sekolah. Mengkonsumsi kafein dosis tinggi bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang berujung fatal, Moms.

"Kopi yang dikonsumsi secara berlebihan berapapun usianya (balita) memiliki efek negatif seperti, kecanduan, membuat anak hiperakif, susah tidur, nafsu makan memburuk, perubahan suasana hati, dan kecemasan berlebihan," kata Cassie Bjork, RD, LD, Founder dari A Healthy Simple Life dan Ahli Diet Berlisensi seperti dilansir Healthline.

Sementara untuk minuman yang disarankan dan menyehatkan tentunya, antara lain air putih dan susu, Moms. Pemberian air putih di pagi hari dapat melancarkan proses pencernaan dan membuat feses anak jadi tidak keras. Dan susu bisa memenuhi kebutuhan kalsium dan protein yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang anak.

*Sumber: kumparan.com