Dalam 2 Tahun 16 Penderita HIV/Aids di Tuban Meninggal

 

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - 1 Desember dikenal sebagai Hari Aids Dunia. Penyakit yang mudah menular melalui cairan tubuh ini, tak sedikit merenggut nyawa penderitanya.

Sepanjang 2018-2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban mencatat ada 16 orang penderita yang meninggal. Sedangkan mulai bulan Januari-Oktober 2019, tercatat ada 175 orang penderita HIV/Aids.

Sekretaris Dinkes Tuban, Endah Nurul Komarijati menjelaskan yang menyedihkan jumlah terbesarnya adalah ibu rumah tangga. Diduga suaminya dapat dari orang lain, lalu menularkan HIV/Aids pada istrinya.

"Upaya Dinkes yaitu mendeteksi semua kelompok resiko," terang Endah ketika dikonfirmasi reporter blokTuban.com melalui pesan WhatsApp.

Ditambahkan ibu hamil termasuk kelompok resiko, sehingga setiap ibu hamil diperiksa HIV. Penderita TBC juga termasuk faktor resiko, da setiap penderita TB diperiksa HIV.

Endah bersyukur instansinya bersama semua puskesmas sudah bisa merangkul mereka. Sekaligus membentuk paguyuban sebagai sarana komunikasi dan sharring.

"Mereka yang dulu tertutup bersembunyi sekarang sudah mau hadir di kantor Dinkes," terangnya.

Data yang dihimpun blokTuban.com, hingga akhir tahun 2017 tercatat sebanyak 1048 orang terdeteksi HIV/AIDS. Sedangkan pada tahun 2018 Dinkes Kabupaten Tuban kembali mencatat sebanyak 75 ODHA baru dan sudah mengikuti proses pengobatan.

Dari total jumlah ODHA yang ada di Kabupaten Tuban, sebagian besar berasal dari ibu rumah tangga. Dinkes Tuban juga telah mencatat hanya 214 ODHA yang rutin minum obat ARV.

Terkait dengan peningkatan jumlah masyarakat yang terdeteksi HIV dan AIDS harus mendapatkan perhatian serius. Hal ini termasuk fenomena gunung es karena masih banyak masyarakat yang belum melakukan tes sehingga tidak dapat diketahui secara jelas jumlah pastinya. [ali/lis]