Mengintip Siteplan Pasar Besar Tuban dengan Investasi Rp280 Miliar

 

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban dengan PT Hutama Karya (HK) bersikukuh melanjutkan pembangunan Pasar Besar Tuban (PBT) di Jalan Letda Soecipto Kelurahan Perbon, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sabtu (19/10/2019).

Peletakan batu pertama pun telah dilakukan pada 17 Oktober 2019, meski diwarnai aksi unjuk rasa puluhan user dan pemilik toko.

Terlepas dari benang kusut antara PT HK dan user, ada informasi lain yang tak kalah menarik. Dimana total investasi PBT sangat besar mencapai Rp280 miliar. Dengan target pembangunan hingga 2021.

Reporter blokTuban.com, berkesempatan melihat siteplan PBT terbaru. Pasar yang didesain tradisional modern ini, didalamnya dirancang berdiri hotel dan wahana bermain anak.

Di samping itu ada air mancur, resto cafe, wet games, water play dan water games. Wahana lain yang dibidik menarik pengunjung yaitu, dray games, camel ride, perahu miring, Alibaba house, Aladin house, labirin, rumah jaring, kidie ride, mini farm dan wall climbing.

Bagi pecinta hewan, PT HK juga merancang membangun kandang Unta. Ada juga plaza dan playground, garden dan piknik area, toilet, musholla, Container Cafe, photo both, dan perkantoran.

Dirut PT HKR, Ari Widiantoro menerangkan pembangunan Ha-Ka Style Tuban memiliki nilai investasi mencapai 280 milyar. Pada tahap pertama, akan dibangun pasar modern dan wahana wisata yang ditargetkan dapat selesai dalam kurun waktu satu tahun. Selanjutnya, di tahap kedua akan dibangun city walk dan hotel. Ari menambahkan HKR berupaya membangun kawasan perdagangan modern yang terintegrasi dengan wisata dan hotel agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan ikut memajukan Kabupaten Tuban.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Tuban dalam pengembangan pasar modern Tuban dengan luas 5,7 hektare," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, user lama Pasar Besar Tuban (PBT) yang tergabung dalam paguyuban, dipastikan tidak mendapat prioritas harga khusus di kios baru oleh PT Hutama Karya Realtindo (HKR) selaku anak usaha PT Hutama Karya (HK). User akan diajak duduk bersama dulu, sekaligus didata kontraknya dengan PT Kharisma Bengawan Solo (KBS) selaku pengelola lama.

Ketakutan user dengan harga baru wajar karena ada konsep baru. Analoginya tahun 2002 harga beras berapa, dibanding dengan harga beras di tahun 2019. Kemungkinan harga naik itu bisa terjadi.

Ari juga menyikapi permintaan user mengembalikan uang 15 kali lipat. Menurutnya itu harus dimusyawarahkan dulu. [ali/ito]