Dua Permintaan Pemkab Tuban di Proyek Tol Trans Jawa Jilid II

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Proyek tol trans Jawa jilid II menjadi angin segar untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura. Serangkaian ruas tol tersebut bakal menghubungkan Semarang - Surabaya melalui jalur utara Pulau Jawa, termasuk tepi pantai.

Dilansir dari CNBC, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan saat ini proyek yang sudah dibangun adalah Tol Semarang-Demak. Dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan pembangunan Tol Demak-Tuban.

"Sudah ada pemrakarsa yang dari Tuban sampai ke Demak, Jasa Marga. Itu sudah ada pemrakarsanya, mereka sudah nyiapin studinya. Jadi mungkin enggak sampai setahun pasti akan dibangun," kata Basuki di kantornya awal Oktober 2019.

Tol Demak-Tuban menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Sampai Tuban berarti sudah bisa nyambung ke Surabaya.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menambahkan bahwa untuk ruas-ruas lain yang menyambung hingga Surabaya, saat ini masih menunggu pemrakarsa.

Setelah dari Tuban akan dibangun tol ke arah Gresik. Ruas-ruas nantinya masih akan melewati wilayah Pantura seperti Bojonegoro, Lamongan hingga Manyar Gresik. Saat ini, sudah disiapkan ruas sambungannya melalui Manyar.

Jaringan Tol Trans Jawa saat ini sudah tersambung antara Semarang dan Surabaya melalui jalur selatan. Nantinya, jaringan tol Trans Jawa Jilid II tersebut juga akan tersambung dengan ruas Tol Trans Jawa yang sudah ada.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menegaskan saat belum sampai tahap pembebasan lahan. Tahap awal perencaan dulu, kemudian ada studi lingkungan. Kalau cocok baru ada tahap pembebasan.

Sementara Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein tidak setuju jika tol di jalur Utara, karena banyak pemukiman dan industri. Lebih cocok di jalur tengah yang penting tidak menerjang pemukiman. "Dua permintaan kami proyek itu tidak menerjang pemukiman dan mengalihkan lahan-lahan yang produktif," tegas politisi asal Kecamatan Rengel, Sabtu (19/10/2019). Wabup dua periode menegaskan, jika Pemkab belum menerima road map karena masih tahap pembahasan. Ada investornya dan peran Pemkab hanya menunggu. [ali/ito]