Viral Vidio Mesum Diduga Pelajar, Tamparan Pendidikan Karakter di Tuban

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Dunia pendidikan di Kabupaten Tuban tercoreng dengan viralnya sebuah video mesum berdurasi enam detik di grup Facebook warga Tuban.

Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah adegan tidak senonoh hubungan badan yang diduga dilakukan oleh pelajar Tuban.

Meski belum jelas siapa yang melakukan adegan tersebut lantaran tidak nampak wajahnya. Namun, dalam video itu terlihat kaos kaki yang dikenakan pelajar tersebut adalah identitas nama salah satu SMK di Kabupaten Tuban.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tuban yang membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Kesejahteraan, Tri Astutik menyampaikan, jika dunia pendidikan dan kenakalan remaja merupakan dua hal yang saat ini menjadi perhatian bersama.

Terlebih dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini juga mempunyai peran yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dimana saat ini anak-anak mudah mengakses hal-hal yang seharusnya bukan menjadi konsumsi seorang pelajar.

"Saya prihatin. Kejadian ini merupakan tamparan bagi kita orang tua, sekolah, guru bahkan pemerintah. Kabupaten Tuban sudah menerapkan pendidikan karakter sejak dini dalam upaya mencetak generasi yang berakhlak, berkualitas, dan mampu bersaing," terang Politikus Partai Gerindra tersebut, Kamis (3/10/2019).

Namun, dengan kejadian seperti ini membuat sadar bahwa tanggung jawab dalam mendidik anak bukan hanya di lingkungan sekolah, namun juga keluarga dan masyarakat. Jadi, untuk menciptakan itu semua harus memperbaiki kualitas pendidikan baik itu pendidikan formal dan non formal.

"Kedudukan sekolah mempunyai tempat yang sangat penting sebagai pembentuk moral peserta didik. Karena, sekolah mempunyai peranan untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan anak untuk melaksanakan tugas di lingkungan masyarakat," imbuh Tri Astutik.

Oleh sebab itu, tujuan ini akan dapat berhasil jika para guru mendorong peserta didik agar dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya. Sedangkan orang tua sebagai pemegang peranan penting dalam pengawasan perkembangan anak-anaknya.

"Saya prihatin dan seharusnya ini tidak terjadi pada dunia pendidikan di Bumi wali ini," pungkasnya. [hud/rom]