Gizi Baik Anak: Faktor, Kriteria, dan Solusinya

Reporter: -

blokTuban.com - Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, 17,7 persen balita Indonesia masih mengalami masalah gizi. Balita yang masih mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen, sementara penderita gizi kurang sebesar 13,8 persen. Hal ini menandakan bahwa gizi anak masih menjadi permasalahan serius.

Masalah gizi bukan hanya sebatas kekurangan gizi. Ancaman obesitas juga mesti diperhatikan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kegemukan tertinggi di Asia-Pasifik, berdasarkan data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) tahun 2016.

Kriteria Gizi Baik

Menurut dr. Bunga Sukmapermata selaku praktisi kesehatan, agar gizi seseorang dapat dikatakan baik, gizi tersebut haruslah mencukupi kebutuhan individual. Tentunya kebutuhan gizi setiap orang berbeda. Anak berusia 2 tahun dan 10 tahun memiliki kebutuhan berbeda. Anak yang sedang sakit juga memiliki kebutuhan tidak sama dengan anak yang sehat.

Untuk mengetahui apakah gizi seseorang sudah baik, WHO (World Health Organization) mengeluarkan kurva pertumbuhan standar yang menggambarkan pertumbuhan anak, di mana kita dapat menentukan apakah tinggi badan dan berat badan anak optimal atau tidak, sesuai dengan jenis kelamin dan usia seorang anak. Selain itu, metode Body Mass Index juga bisa dilakukan.

Faktor yang Memengaruhi Kondisi Gizi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kondisi gizi seseorang. dr. Bunga memaparkan, pengetahuan dan kesadaran orang tua memiliki peran penting. Orang tua yang memiliki pemahaman baik tentang nutrisi tentunya akan berupaya menyediakan makanan dengan gizi cukup dan seimbang di rumah.

Selain itu, faktor ekonomi juga berpengaruh. Keluarga dengan kondisi ekonomi rendah kesulitan untuk mendapatkan gizi seimbang. Sebaliknya, keluarga menengah ke atas lebih mudah menyediakan makanan.

Solusi Agar Gizi Anak Indonesia Lebih Baik

Orang tua adalah kunci bagi perkembangan gizi anak. Karena itu, sebagai orang tua, sebisa mungkin sediakanlah makanan bergizi untuk buah hati. Makanan bergizi tidak harus mahal. Tahu, tempe, dan jamur adalah makanan bergizi dengan harga relatif murah yang bisa dijadikan pilihan.

Selain itu, bawalah anak ke Posyandu/Puskesmas terdekat sesuai jadwal vaksinasi, terutama untuk balita agar dapat dilakukan pengukuran dan penimbangan. Sehingga Anda pun bisa mengetahui kondisi gizi anak serta nutrisi yang dibutuhkannya.

Setelah memberikan nutrisi terbaik untuk buah hati, Anda juga bisa menyebarkan kebaikan dengan membantu anak-anak lain di Indonesia yang membutuhkan pertolongan. Dengan saling membantu, bukan tidak mungkin indeks gizi buruk anak di Indonesia akan berkurang.

*Sumber: kumparan.com