Begini Cara Nelayan Tuban Tangkal Berita Hoaks

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Bencana gempa bumi dua kali di Laut Jawa pada Kamis (19/9/2019) dipastikan tidak berdampak di Kabupaten Tuban. Semua nelayan tetap melaut seperti biasanya, begitu pula  masyarakat pada umumnya.

Tokoh nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Joko Widodo menegaskan, saat ini kondisi masyarakat pesisir aman dan kondusif. Setelah BMKG merilis info gempa bumi, pihaknya langsung koordinasi dengan jaringan pesisir.

"Pak Lurah langsung woro-woro dan akhirnya kabar resmi BMKG cepat menyebar ke masyarakat," kata Widodo yang juga sebagai Ketua RT.02 ketika ditemui reporter blokTuban.com di kediamannya, Jumat (20/9/2019).

Aktifis lingkungan pesisir juga langsung bergerak cepat mengantisipasi serangan berita hoaks. Selepas gempa, sempat muncul video di media sosial ada ikan yang naik ke daratan. Dipastikan itu tidak terjadi di pesisir Kabupaten Tuban sepanjang 65 kilometer.

"Ikan-ikan yang naik ke darat itu tidak benar. Semua RT di Tuban Kota semalam juga standby, untuk memberi rasa aman ke warga nelayan," tegasnya.

Tidak adanya dampak kerusakan bangunan oleh gempa bumi ditegaskan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Emil Pancoro. Gempa bumi terjadi pukul 14.06 WIB dan pukul 14.31 WIB. Dimana wilayah Laut Jawa diguncang dua gempa bumi tektonik dengan selisih waktu 25 menit dan jarak episenter 21 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0. Episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 6,1 LS dan 111,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 620 km.

Episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 6,24 LS dan 111,84 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah timur laut Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah pada kedalaman 623 km.

"Di Tuban tidak ada kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Yang kami khawatirkan kemarin itu nelayan yang tengah melaut," terang Emil saat ditemui di kantornya Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Tuban.

Hasil koordinasi dengan kades, camat, kapolsek, danramil dan stakholder lainnya nihil dampak gempa tersebut. Aktivitas masyarakat di 20 kecamatan juga normal seperti biasanya.

Rilis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebut, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Adapun dampak kedua gempa bumi ini dirasakan di Madura, Malang, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan ada truk berlalu), Cilacap, Purworejo, Yogyakarta, Lumajang, Tuban, Trenggalek, Surabaya, Bandung II- III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tandasnya. [ali/rom]