Menang Atas Martapura FC, Persatu Tanggung Ulah Suporter Denda Belasan Juta

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Membekuk Martapura FC dengan skor akhir 3-2 pada Jumat (6/9/2019) di Stadion Bumi Wali Tuban, memang menjadi kebanggaan bagi kesebelasan Persatu dan pendukungnya. Dibalik ueforia tersebut, kesebelasan berjuluk Laskar Ronggolawe harus menanggung ulah suporter berupa hukuman denda belasan juta dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

"Akhirnya dapat surat cinta juga dari Komdis PSSI," kata Manager Persatu Fahmi Fikroni ketika dikonfirmasi reporter blokTuban, Minggu (15/9/2019).

Roni mewakili managemen menghimbau dan memohon kepada seluruh suporter pecinta Persatu, untuk tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian klub. Karena Persatu milik kita bersama.

Mengutip salinan keputusan Komdis PSSI pada 14 September 2019, bahwa telah digelar sidang dengan ketua Asep Edwin Firdaus, wakil ketua Umar Husin, dan anggota Eko Hendro dalam kasus pelanggaran disiplin terkait tingkah laku buruk suporter.

Fakta dan pertimbangan hukum, bahwa pada 6 September 2019 bertempat di Stadion Bumi Wali, Tuban telah berlangsung pertandingan Liga 2 2019 antara Persatu Tuban vs Martapura FC, dimana suporter Persatu Tuban terbukti melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan dan bench pemain Martapura FC dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.

Keputusan merujuk kepada pasal 70 lampiran 1 Kode Disiplin PSSI, Persatu Tuban dihukum denda sebesar Rp15.000.000 karena telah terjadi pelanggaran terhadap pasal 70 lampiran 1 Kode Disiplin PSSI.

Denda wajib dibayar selambat-lambatnya 14 hari setelah diterimanya keputusan ini oleh Persatu Tuban. Pengulangan terhadap pelanggaran terkait diatas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.

Banding terhadap keputusan ini tidak dapat diajukan banding sesuai dengan Pasal 119 Kode Disiplin PSSI. Pembayaran denda melalui transfer ke Bank Mandiri cabang Mampang Imigrasi atas nama PSSI norek 0700007448751.

Selama liga 2 berlangsung, Komdis PSSI juga telah menjatuhkan sanksi saat Persatu menjamu PSIM Yogyakarta pada 20 Juli 2019 lalu. Ternyata bukan manajemen Persatu yang dijatuhi sanksi melainkan Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingannya.

Panpel Persatu dijatuhi hukuman karena gagal memberikan rasa aman dan nyaman karena turunnya suporter ke area sentel ban dan membawa baliho.

"Iya kita dapat teguran keras dari PSSI. Karena tidak invasi di lapangan jadi tidak dapat sangsi uang seperti PSIM," terang Ketua Panpel Persatu, Slamet Dwiyanto. [ali/ito]