Perahu Terbalik di Laut Masalembu, 4 Nelayan Tuban Selamat

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Empat nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban yang mengalami kecelakaan laut di perairan Masalembu selamat. Pperahu mereka terbalik di perairan sekitar Pulau Bawean Gresik itu. 

Hari ini Jumat (30/8/2019) mereka sudah bercengkrama hangat bersama keluarganya. 

Suasana haru sangat terasa di kediaman keempat nelayan ini.

Mereka adalah Rabin (60), Raji (60), Tasmiun (60), dan Suminto (40). Keempatnya terlihat sumringah saat menceritakan kisahnya terombang-ambing di tengah laut.

Mereka selamat setelah berpapasan dengan perahu nelayan lain dan ditolong. Sehingga, nyawa mereka terselamatkan dari renggutan gelombang tinggi yang sesuai prediksi BMKG maksimal 4 meter. 

Terbaliknya perahu nelayan Tuban ini, beruntung diketahui oleh nelayan lain bernama Fendi. Saat matahari berada di ubun-ubun kisaran pukul 13.00 Wib, gelombang laut tinggi dan akhirnya menghempas perahu yang dinaiki Rabin bersama ketiga kawannya itu. 

Mendengar kabar dari Fendi, Andik anak Rabin langsung melaporkan laka laut ke Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tuban pada 19.30 Wib pada Kamis (29/8/2019). 

Seketika itupun BPBD langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan pihak-pihak terkait guna potensi pencarian yang bisa dilakukan. 

"Karena belum ada info titik koordinat terbaliknya perahu, jadi BPBD Tuban belum menerjunkan tim SAR nya mengingat laut begitu luas," Kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tuban, Gaguk Hariyanto ketika dihubungi blokTuban.com. 

Gaguk bersyukur, karena semua korban selamat di tolong kapal lewat. Saat ini keempatnya sudah di rumah Karangsari. 

Ketua RT 02/RW. 06 Karangsari, Joko Widodo membenarkan kabar tersebut. Widodo sapaan akrabnya kemudian mengkonfirmasi alamat korban, untuk pemilik perahu warga Kelurahan Kingking. Sedang Anak Buah Kapal (ABK) nya semua dari Karangsari. 

Hari ini Syahbandar Tuban, Bobby Mulya Kusuma sebenarnya sudah bersiap melakukan pencarian. Dengan kekuatan 2 unit kapal patroli KNP 485 dan KNP 50018 sewaktu-waktu bisa dikerahkan untuk melakukan pencarian korban. 

Berdasar perintah Kepala Kantor UPP Brondong Bapak Ferry Agust Satriyo seluruh personel dalam posisi standby. Ferry akan koordinasi dengan Basarnas Surabaya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Syahbandar Utama Tanjung Perak juga Polairud Polda Jatim. 

"Info dari BMKG Tanjung Perak mulai tangal 28 agustus hingga 31 Agustus 2019 tinggi gelombang di Perairan Utara Jawa Timur hingga Masalembu antara 1,5 hingga 3 meter dan ini sangat berbahaya untuk kapal nelayan," tuturnya. [ali/ono]