Progres Kilang Tuban Masuk Tahap Persetujuan Desain

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Megaproyek Kilang Tuban yang berlokasi di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban telah menunjukkan beberapa perkembangan. Setelah sosialisasi pengadaan lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada pemilik lahan, progres lainnya kilang telah masuk dalam tahap persetujuan desain. 

Saat dikonfirmasi, Koordinator Projek Kilang Tuban, Kadek Ambara Jaya belum bisa memberi penjelasan detail soal pertujuan desain kepada blokTuban.com. Mantan pegawai di Kilang Balongan ini harus berkoordinasi dengan atasannya terkait progres itu. 

Mengutip berita di Katadata, Pertamina tengah memproses beberapa megaproyek kilang. Progres kilang Balikpapan terdepan sejauh ini. Sedangkan kilang Tuban dalam tahap persetujuan desain, dan Kilang Cilacap masih berkutat pada diskusi valuasi aset dengan rekanan yaitu Saudi Aramco. 

Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Masury menyampaikan perusahaan sudah menunjuk kontraktor untuk pengerjaan kilang Balikpapan. 

"Prosesnya terlihat nyata bukan hanya site preparation saja. Sudah melakukan pembangunan prasarana di Balikpapan," kata Pahala. 

Dia optimistis kilang Balikpapan dapat rampung pertengahan 2023. Nantinya, kapasitas kilang yang berada di Kalimantan Timur ini akan naik dari 260 juta barel per hari (MBSPD) menjadi 360 MBSPD. 

Sedangkan untuk kilang Tuban yang dikerjakan Pertamina bersama Rosneft, proesesnya sudah masuk tahap Detail Engineering Design (DED) dan General Engineering Design (GED).

Untuk proyek kilang Cilacap, perusahaan masih berupaya merampungkan diskusi valuasi aset dengan mitra yaitu Saudi Aramco. Valuasi dilakukan oleh tim penilai yakni IFA. Tujuannya, meminimalisir kemungkinan ketidaksepakatan dalam valuasi. 

"Dalam satu minggu ke depan mereka sudah melakukan penilaian yang kita bisa negosiasikan," terangnya. 

Pertamina sendiri mulai mempersiapkan pendanaan untuk berbagai proyek kilang-nya. Pertamina sudah mendapatkan US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,39 triliun dari hasil penerbitan obligasi global pada 30 Juli lalu. Adapun pembangunan kilang termasuk dalam fokus Presiden Joko Widodo di periode kedua pemerintahannya. [ali/col]