Pesan Camat Rengel Jaga Anak, Hingga Sampaikan Program Pemerintah 18-21

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com -  Sempat viral dari berbagai akses media sosial maupun umum, tentang Sudarji, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, yang bersepeda dari Tuban hingga Jakarta bersama anaknya, Camat Rengel kembali menekankan pesan moral kepada segenap masyarakat. Lebih khusus kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Rengel.

Menurut Camat Rengel, jika seseorang ingin bersepedah kemana pun, tidak jadi masalah. Tidak pamit kepada Kades, tidak pamit ke Camat, sebenarnya juga tidak jadi soal. Apalagi, membuat surat jalan yang kemudian ditanda tangani oleh Kades, ataupun pihak Kecamatan, juga tidak masalah.

"Yang jadi persoalan itu membawa anak kecil.
Karena anak menurut Undang-undang, anak adalah aset negara yang harus dijaga, dilindungi, dan dipenuhi hak-haknya," tutur Eko Wardono selaku Camat Rengel.

Kejadian beberapa waktu kemarin, sambungnya, sekaligus menjadi pelajaran bagi kita. Pihaknya meminta kepada para orangtua, kalaupun berpergian jauh, agar tetap diperhatikan keselamatan dan kesehatan si anak.

Program 18-21 Temani Anak

Begitu juga dalam menghadapi era milenial, dengan persaingan bebas yang makin ketat ini. Maka, anak sebagai aset negara harus dijaga, dibina, serta dididik dengan baik.

"Ada program pemerintah 18-21. Artinya, setiap jam 6 malam sampai jam 9 malam, mari kita jaga dan tunggu putra-putri untuk belajar," kata Camat Rengel.

Saat waktu belajar ke mushala, masjid, ataupun TPQ, mari kita antar dan tunggui. Jika saat jam belajar malam tiba, ibu-ibu bisa mementingkan anaknya terlebih dulu, dengan mengesampingkan program siaran maupun sinetron yang ada di TV.

Sedangkan untuk si Bapak, barangkali sekitar waktu lepas Maghrib sampai Isya, jam segitu enaknya santai, kumpul, ngopi, dengan warga atau teman yang lain, "tapi mohon maaf Pak, bisa ditunda dulu," imbuhnya.

"Mari kita tunggui putra putri kita untuk belajar. Walaupun soal pelajaran kita kurang mampu, tapi dengan kita menunggu anak saja untuk belajar, sudah bisa mengaitkan hubungan emosional antara anak dengan orang tua. Ini saya berpesan, agar besar harapan nanti anak kita, putra putri kita sebagai penerus pembangunan yang ada di Indonesia," ungkap Camat panjang lebar. [feb/rom]