Tak Terawat, Begini Keadaan Perahu Wisata Negeri Atas Air

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Pasca diresmikannya Agrowisata Jambu dan Belimbing Desa Glaghsari, Kecamatan Soko 2 tahun silam, spot wisata edukasi berjuluk Negeri Atas Air tersebut terus dibenahi. Tak sedikit upaya pemerintah mendorong kemajuan potensi itu, dengan memberikan sejumlah bantuan maupun sokongan dana, demi meningkatkan kualitas potensi. Termasuk pemberian sarana perahu wisata.

Kendati demikian, adanya sarana penunjang wisata malah belum dikelola dengan baik oleh pihak bersangkutan. Perahu Wisata yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tuban dengan nilai sekitar Rp25 juta malah mangkrak tak terpakai.

Pantauan blokTuban.com di sekitar lokasi perahu wisata, yakni dekat bantaran Sungai Bengawan Solo Desa Glagahsari. Perahu tampak terbengkalai dan mulai berkarat.

Sebelumnya, pemberian bantuan perahu wisata diserahkan penuh oleh pihak desa. Hal itu dipaparkan oleh Suwanto selaku Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban.

"Bantuan perahu wisata untuk Desa Glagahsari sudah kita berikan. Sudah dibuat juga secara manual, pembuatannya oleh warga Desa Simo, Kecamatan Soko. Disana dipercaya karena warga punya skill buat perahu yang bagus untuk perahu wisata Glagahsari" ujar Suwanto ketika ditemui blokTuban.com beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.

Lebih dari itu, pihaknya belum tahu persis bagaimana perkembangan perahu wisata di Glagahsari. Namun, sudah dipastikan jika Desa Glagahsari dan Desa Simo punya kerjasama kuat untuk memajukan potensi Agrowisata Negeri Atas Air.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Simo Ahmad Hadi ketika dikonfirmasi awak media perihal kerjasama perahu wisata Glagahsari, membeberkan beberapa hal. Di antaranya kerjasama pembuatan perahu wisata, juga prospek depan mobilitas transportasi jalur air antara Simo dan Glagahsari.

"Sudah cek dan lihat keadaan perahu wisata di Glagahsari. Padahal itu pemberian dari Dinas Pariwisata, tapi sayangnya sesudah jadi dibuat di Desa Simo, kemudian diambil dan dibawa ke sana, malah terbengkalai ditempatkan di bantaran Bengawan," kata Kades Simo.

Ia juga menyayangkan keadaan perahu yang terbengkalai. Sebab pemberian dari pemerintah yang nilainya lebih dari Rp20 juta tersebut, tak semestinya ditelantarkan begitu saja tanpa perawatan yang baik.

"Ya, semoga bisa cepat dipakai, dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Biar tambah maksimal lah potensi desa yang ada," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang warga sekitar agrowisata Glagahsari, Yuli ketika ditanya tentang keberadaan perahu wisata di desanya mengaku sudah tau. Akan tetapi, pengoperasian maupun pengelolaannya belum dijalankan dengan baik.

"Sudah lama diambil dari Simo kok. Barangkali masih menunggu beberapa sistem dari desa, soalnya kan habis pemilihan Kepala Desa juga kemarin lalu. Ya, semoga cepat dikelola dengan baik," harapnya berharap. [feb/col]