Program Hulu Hilir Pertanian Belum Produksi 36 Ton Beras

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban telah memiliki gudang penggilingan padi Program Hulu Hilir Agro Maritim Jawa Timur letaknya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang. Gudang yang dilaunching Bupati Tuban pada 21 Desember 2018 belum berjalan sesuai rencana.

Gudang produksi dengan luas 1.006 meter persegi dan panjang 44 meter serta lebar 24 meter itu, ditarget dapat memproduksi beras 36 ton per hari. Karena memiliki dua dryer masing-masing berkapasitas 30 ton dan 6 ton.

"Belum hasilkan 36 ton beras per hari, karena produksi baru optimal pada saat panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Murtadji ketika dihubungi blokTuban.com, Minggu (4/8/2019).

Mantan Camat Bancar ini menegaskan, di luar panen harga beli gabah tinggi dan harga jual beras belum bisa menutup biaya produksi. Oleh karena itu, panen adalah saat yang tepat untuk memproduksi beras 36 ton tersebut.

Program Hulu Hilir Agro Maritim dari Pemprov Jawa Timur tersebut melibatkan Gapoktan Tri Mulyo Tani Desa  Ngadirejo, Kecamatan Widang atas rekomendasi dari intansinya. Gapoktan tersebut diberi modal pinjaman sebesar Rp9,6 miliar dengan bunga 6 persen.

“Program ini program mandiri. Dari segi pembelian alat dan semua dilakukan secara mandiri oleh gapoktan sini,” imbuhnya.

Untuk pemasaran, kata Murtadji saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan bank BNI melalui agen BNI 46 dan menjadi penyedia beras dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Bupati Fathul Huda sendiri sempat memuji gapoktan beserta Pemdes serta pihak terkait lainnya saat launching. Gudang penggilingan tersebut digadang bisa menyejahterakan petani, bumdes, serta konsumen.

Sekaligus dapat menguntungkan konsumen sebab harganya yang lebih murah, dan untuk petani dapat memiliki nilai tambah.

"Saya berterimakasih kepada semua yang terlibat, terlebih Dinas Pertanian Provinsi Jatim yang telah memilih Tuban," kata Bupati waktu itu.

Terkait pemasaran, Bupati optimis tidak akan ada masalah dalam hal pemasaran. Gudang penggilingan tersebut masih dalam permulaan, untuk itu sangat penting membangun jaringan, serta perbaikan utamanya dalam penguatan SDM.

Beras menjadi komoditi yang sering inflasi, harganya selalu naik terutama di kecamatan di dekat kota, seperti Palang, Semanding, Jenu, dan Merakurak, selalu di atas rata-rata pasar. Kalau bisa, pasokan berasnya bisa dari sini, agar harganya stabil. Jadi untuk pemasaran tidak usah khawatir.

Saat ini Tuban selalu mengalami surplus beras, tetapi beras yang ada di Tuban kebanyakan masih beras dari luar daerah. Bupati mengakui Pemkab sibuk untuk memasarkan keluar, tetapi di dalam kabupaten tidak merata.

"Untuk itu, saya harap ke depannya beras  dari sini bisa menyuplai semua kecamatan yang saya sebutkan,” harapnya. [ali/ito]