Berantas Tengkulak, BUMDes Ini Siap Beli Gabah Petani

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Keberadaan tengkulak memiliki dua mata sisi bagi petani. Satu sisi mampu menyediakan modal awal, dan di sisi lain mampu mengontrol harga hasil panen petani sesuai keinginannya.

Dari kondisi tersebut, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri Sejahtera Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, ingin menjadi lumbung padi desa. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

Setelah melalui beberapa tahapan, hari ini produk beras dari BUMDes Socorejo sudah bisa dinikmati dan akan dijual untuk masyarakat sekitar.

Kepala Desa Socorejo, Arief Rahman Hakim mengatakan, dengan harga per 10kg Rp93.000, beras kelas medium ini juga akan dipakai untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tiap bulan dibagikan untuk masyarakat.

"BUMDes akan membeli padi hasil tani masyarakat Socorejo dengan harga yang lebih baik dari tengkulak," ucap Kades Arief ketika dihubungi blokTuban.com, Jumat (12/7/2019).

Kang Arief menambahkan, wilayahnya memiliki tiga tipe sawah. Mulai sawah irigrasi 1/2 teknis seluas 158 hektare, sawah tadah hujan 27 hektare, dan sawah pasang surut 58 hektare. Jika kebutuhan air tercukupi, per hektar bisa menghasilkan 1,5 ton beras.

Lebih dari itu, kebutuhan beras untuk BPNT Socorejo per bulan mencapai 1,2 Ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BUMDes bakal bekerjasama dengan Gapoktan maupun Poktan untuk mengoptimalkan hasil panen petani setempat.

"Jadi untuk BPNT saja BUMDes bisa nyerap 1,2 ton per bulan," terang alumnus PMII Yogyakarta ini.

Data blokTuban.com menyebutkan, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Socorejo ada sekitar 186 KK Non PKH. Sedang untuk penerima PKH sebanyak 126 KPM.

Bagi keluarga Pra Sejahtera mulai tengah tahun 2018 telah menerima BPNT sebesar Rp110.000/bulan. Program yang dulu bernama Program Raskin (Beras Miskin) atau Rastra ini, bertujuan meningkatkan ketahananan pangan keluarga miskin supaya kehidupannya semakin layak. [ali/rom]