Meski Sepi Penumpang, Bertahan Demi Lestarikan Delman

Reporter: Nidya Marfis H.

blokTuban.com - Siapa yang tidak mengenal transportasi tradisional beroda dua yang tidak menggunakan tenaga mesin melainkan tenaga hewan. Delman  sebutannya, meski kondisinya sudah tidak seperti dulu tapi masih bertahan di tengah ketatnya persaingan transpotasi mesin modern.

Sekitar tahun 1970-an delman atau orang Tuban biasa menyebutnya dokar, menjadi salah satu transportasi andalan masyarakat. Dari jumlah puluhan pada waktu itu, kini keberadaan delman tinggal hitungan jari saja.

Hal tersebut dikarenakan, kalah bersaing dengan transportasi modern pada zaman ini, seperti sepedah motor, angkutan umum dan yang terbaru transpotasi online.

Salah satu kusir delman berlokasi di belakang pasar Baru Tuban, Tahir (61) asal Desa Cendoro, Kecamatan Palang mengatakan, ia menjadi kusir delman sudah sekitar 39 tahun lamanya, ketika pasar baru Tuban masih berlokasi di sekitar pantai Boom.

"Tahun 80-an, sewaktu pasar Baru Tuban masih di boom," ungkap Tahir.

Ia memilih menjadi kusir delman pada saat itu, karena pekerjaan tersebut dirasa sangat mengutungkannya di saat belum banyak transportasi mesin.

"Peluang untuk mendapatkan uang sangat besar pada waktu itu," ungkapnya.

Bapak satu anak dan dua cucu ini menambahkan, delman mengalami kemunduran pada tahun 2000. Ketika mulai banyak masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi dan mulai bermunculan angkutan umum.

"Banyak masyarakat lebih memilih naik angkutan umum dari pada naik delman," ungkap saat ditemui di belakang Pasar Baru Tuban.

Dulu dalam sehari ia mampu mendaparkan 10 samapai 20 penumpang. Saat ini mulai pukul 07.00 pagi hingga 12.00 siang, ia hanya mendapatkan 2 samapi 3 penumpang.

"Sangat menurun drastis," ungkapnya.

Lebih lanjut, saat ini kusir delman di pasar Baru Tuban jumlahnya kurang lebih ada 5 orang. Ia menuturkan alasannya masih bertahan menjadi kusir delman, karena ingin melestarikan transportasi tradisional.

"Kalau semua meninggalkan pekerjan ini,  kasihan anak cucu kita nanti  tidak tahu rasanya naik delman," tandasnya. [nid/rom]