Reporter: -

blokTuban.com - Menjelang tahun ajaran baru sekolah, umumnya para orang tua mulai sibuk mengurus berbagai keperluan sekolah anak, terutama untuk anak yang pertama kali akan bersekolah. Misalnya, membeli perlengkapan sekolah seperti alat tulis, baju, tas atau persiapan pakaian dan lain sebagainya. Hal tersebut memang harus dilakukan, namun ada juga hal lain harus orang tua sadari dan mungkin harus dibicaran kepada anak, yaitu apakah mental anak sudah siap untuk masuk sekolah?

Menurut psikolog, Patricia Elena, mengatakan sebaiknya persiapan mental anak tidak diabaikan. Mempersiapkan mental anak sebelum masuk sekolah sangatlah penting. Hal ini akan menolong anak untuk merasa senang, nyaman dan lebih percaya diri menyambut hari pertama mereka di sekolah. Berikut yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak siap memulai harinya di sekolah.

1. Bangun Interaksi Positif dengan Anak

Orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik dengan anak, terutama untuk melatihnya berinteraksi. Dengan pola interaksi yang baik akan membantu rasa percaya diri anak saat bertemu dengan orang/teman baru disekolah, dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Saat hari pertama sekolah, biasanya kehadiran orang tua akan membuat anak merasa nyaman, maka ajaklah anak untuk memulai interaksi. Orang tua bisa memulai interaksi dengan guru dengan melibatkan anak dalam percakapan ringan dan menyenangkan, kemudian mintalah anak untuk beri salam atau berjabat tangan dengan teman sebayanya.

2. Ceritakan Pengalaman Menyenangkan yang akan Ditemukan saat di Sekolah

Bangunlah suasana menyenangkan tentang sekolah. Orang tua bisa ceritakan pengalaman menarik dan menyenangkan mereka saat sekolah, misalkan mendapat teman baru, bermain dan belajar banyak hal baru. Dengan mendapat gambaran menyenangkan, akan menambah semangat anak untuk sekolah. Maka tercipta kedekatan psikis, bahwa apa yang akan anak temui di dunia sekolah adalah apa yang telah orang tuanya alami, dan itu menjadi hal yang wajar bagi anak saat menjalani masa sekolah.

"Jika anak takut ditinggal biasanya memang ada perasaan cemas yang dibangun sejak dini, kecemasan ini muncul disebabkan oleh segala aktivitas anak selalu mendapatkan penanganan dan bantuan dari orgtuanya. Cara terbaik adalah melatih anak untuk berani, Memberikan sugesti postif jika sekolah itu menyenangkan," kata Patricia.

3. Kenalkan Anak Mengenai Aturan yang Ada di Sekolah

Selain pengalaman yang menyenangkan di sekolah, anak juga perlu tau konsekuensi dan aturan yang akan dijalani di sekolah. Ini bagus, agar anak memahami bahwa salah satu tujuannya sekolah adalah melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Ada beberapa hal yang bisa orang tua jelaskan, diantaranya jadwal tidur lebih awal, bangun pagi lebih awal, mengerjakan tugas dari guru, hormati guru sayangi teman, hingga mematuhi peraturan sekolah. Hindari menjelaskan dengan cara kaku atau terkesan menggurui, karena akan dianggap menakut-nakuti.

4. Biasakan Anak untuk Mandiri

Dukung anak untuk sedia mengeksplorasi dan beraktivitas di luar rumah tanpa ditemani orang tua. Untuk anak yang akan memulai masuk sekolah pertama mereka, dengan adanya sikap mandiri ini akan mengurangi rasa takut dan cemas saat berpisah dari orang tua.

"Persiapan lebih ke psikis mereka ya, kalau itu biasakan anak untuk mandiri dalam setiap melaksanakan kegiatannya, biarkan anak terbiasa memecahkan masalahnya sendiri sambil tetap diawasi dan dibimbing," tambahnya.

Melatih anak untuk mandiri sangat penting, mengingat kegiatannya di sekolah jauh dari pantauan orang tua. Kenalkan pada anak bahwa ada orang tua pengganti saat di sekolah, yakni guru. Anak harus bisa menyampaikan atau mencerikan keinginan dan perasaannya di sekolah kepada guru. Tentu sebelum anak benar-benar mandiri, peran orang tua penting untuk melatihnya, misalkan saja saat anak hendak ke toilet, latih anak untuk bisa menggunakan toilet sendiri.

5. Tetap Awasi Perkembangan Anak

Jika setelah menjalani beberapa hari dan anak mendapati sesuatu yang tak menyenangkan, orang tua harus bicarakan secara baik-baik dengan anak, dan tetap berikan semangat. Ini bisa dilakukan ketika anak pulang sekolah, sambutlah dengan hangat dan tanyakan apa yang dia rasakan serta lakukan selama di sekolah. Hal ini untuk menunjukkan pada buah hati bahwa orang tua pun peduli dengan apa yang dilaluinya selama bersekolah.

*Sumber: kumparan.com