Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Adanya dua unit Musala di Rest Area Tuban sempat jadi buah bibir masyarakat. Komisi B DPRD langsung menindajlanjuti dengan mengunjungi ruang publik yang sebelumnya terminal lama itu.

Wakil Ketua Komisi B Rasmani menyampaikan tujuannya adalah untuk evaluasi PAD Tahun 2018 dan mengetahui program-program apa saja di Tahun 2019.

“Banyak keluhan dari masyarakat dan di media-media bahwa pengelolaan Rest Area ini tidak maksimal” ungkap Rasmani kepada Dinas Koperindag.

Pihaknya juga menanyakan adanya dua Musala di Rest Area dan bangunan baru disebalah Utara, yang mana bangunan tersebut menutupi pertokoan disebelah dalamnya.

“Pernah saya ditanya oleh salah satu wartawan tentang keberadaan musholla tersebut” katanya.

Catur, Kepala Bidang Usaha Perdagangan Diskoperindag Tuban menanggapi pertanyaan tersebut adanya Musala baru karena permintaan dari pedagang yang ada di Rest Area. Menurut pedagang, jika Musala di taruh di depan maka akan mengundang pengendara yang lewat untuk beribdah sehingga menimbulkan keramaian yang akan berpengaruh pada pedagang di Rest Area.

Sementara anggaran yang digunakan untuk membangun Musala tersebut di anggarkan dari dana APBD 2018 dan 2019. Kami bagi dua pertama tahun 2018 sebesar Rp200 Juta untuk Musala bagian dalam. Dilanjutkan tahun 2019 juga Rp200 Juta untuk terasya.

"Tapi itu belum termasuk cat dan plafon karena menurut pemborong anggaran tidak mencukupi” jelas Catur.

Untuk bangunan pertokoan baru yang menutupi stand makanan, itu juga permintaan pedagang UMKM yang awalnya berada di bangunan lama disebelah selatan Rest Area.

Karena bangunan yang lama pengunjung tidak sebegitu banyak karena keadaan tempat yang terlalu jauh, maka pedagang meminta untuk di pindah di sebelah utara yang dekat dengan Jalan raya, tetapi yang dijual tetap produk-produk UMKM.

“Pedagangnya sendiri yang meminta, dan untuk sementara bangunan yang lama kosong," tutupnya. [ali/ito]