Anak Sering Dibentak Semasa Kecil, Bagaimana Pengaruhnya Saat Dewasa?

Reporter: -

blokTuban.com - Beberapa ibu bisa menahan amarahnya, sebagian ibu memilih diam dan menghela napas. Tapi ada juga beberapa ibu yang melampiaskan amarahnya kepada orang lain, orang sekitar, bahkan tak jarang kepada anaknya sendiri.

Saya adalah tipe yang tidak bisa menahan emosi dan memilih melampiaskannya kepada diri sendiri, atau benda di luar rumah. Entah si anak mendengar atau tidak, saya tidak pernah tahu. Semoga tidak.

Cerita ini datang dari seorang sahabat saya yang tidak akur dengan ibunya. Awalnya, saya tidak sadar akan hal itu, tapi hari itu saat saya sedang mengunjungi rumahnya, teman saya membentak ibunya yang sudah tua dan duduk di kursi roda.

Saya berusaha melarangnya dan meredakan emosinya. Tapi tidak sempat, yang terjadi sang ibu menangis dan masuk ke dalam kamarnya.

Awalnya, saya tidak mau tahu lebih banyak, tapi melihat air mata seorang ibu saya pun memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa?" dia menjawab ibunya sosok yang sangat menyusahkan, rewel, dan sangat bergantung pada orang lain.

Jujur saja, jawaban itu membuat saya sangat terkejut. Bagaimana bisa seorang anak menilai wanita yang sudah melahirkannya seperti itu?

Saya hanya bisa berkata, "Dia ibumu". Tapi tanpa saya minta, dia tiba-tiba bercerita pada saya tentang masa kecilnya. Saat dia berusia 5 tahun, dia sangat ingin memiliki waktu dengan ibunya seperti anak-anak lain.

Tapi yang dia dapat dari ibunya hanya makian dan cacian, dia 'ditampar' keras dengan kata-kata yang terucap oleh ibunya. Ibunya berkata dia anak yang sangat menyusahkan, bergantung padanya, bahkan dia bilang bahwa sahabat saya ini sumber masalah dalam hidupnya.

Saat itu, ibu sahabat saya ini membesarkan ketiga anaknya sendirian, suaminya seorang pelaut yang jarang berada di rumah. Bisa disimpulkan bahwa si ibu bisa seperti itu karena apa? Ya, dia kelelahan mengurus segala sesuatunya sendiri. Kata-kata yang keluar dari mulut sang ibu yang saat ini menjadi penilaian sang anak kepada ibunya.

Moms, kesalahan anak sebesar apapun jangan membentaknya, jangan meninggikan suara kepada anak. Sesungguhnya anak merekam semua kejadian pahit dalam masa kecilnya sampai dewasa. Sayangi anak-anak kita, berlakulah lemah lembut agar kelak itu yang anak-anak kita lakukan kepada kita, ibunya.

*Sumber: kumparan.com