Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Meskipun musim kemarau sedang berlangsung pada pertengahan tahun 2019 ini, belum ada wilayah kecamatan maupun desa manapun yang ada di Kabupaten Tuban melaporkan kondisi kekeringan.

Hal tersebut diungkap oleh tim assesment kekeringan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tuban, ketika dijumpai blokTuban.com di kawasan Kecamatan Soko.

Padahal, biasanya jika kekeringan mulai parah, wilayah kecamatan seperti Grabagan, Kerek, Parengan, serta kecamatan lain sudah membuat laporan supaya ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Tuban.

"Sementara ini belum ada laporan yang masuk," kata salah satu tim assesment kekeringan BPBD KABUPATEN Tuban, Edi Prayitno kepada blokTuban.com, Senin (1/7/2019).

Masih kata Edi, laporan kekeringan biasanya akan datang dengan dominasi wilayah perbukitan. Kecamatan Grabagan, bisa sampai 5 desa. Sedangkan di Kecamatan Kerek, ada beberapa desa yang sering menjadi langganan kekeringan, seperti Desa Trantang, Tengger, Gemulung, dan desa lainnya.

Sementara itu, wilayah kekeringan di Kecamatan Parengan juga sering terdampak. Namun, ada desa yang sudah mengakali kekeringan dengan instansi Hipam, Desa Sugihwaras contohnya.

"Sugihwaras beberapa titik desa sudah dialiri Hipam. Tapi kalau puncak kekeringan, hipam tak berfungsi karena debetnya yang tidak ada," jelasnya.

Adapun 3 armada khusu telah diberikan BPBD Kabupaten Tuban untuk mengatasi dampak kekeringan. Meskipun terkadang ada tambahan unit lagi dari Provinsi yang juga demi ikut mensuplai.

"Antisipasinya, menyiapkan regulasi SK siaga darurat kekeringan. Jika suatu ketika ada wilayah kecamatan meminta, tim akan assesment dan datang ke lokasi," pungkasnya. [feb/ito]