Strategi Khusus, BPBD Hadapi Kekeringan

Reporter: Nidya Marfis H.

blokTuban.com - Memasuki musim kemarau, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, sudah mepersiapkan strategi khusus untuk mengatasi kekeringan.

Kepala Bidang (Kabid) Logistik dan Penanggulangan Bencana, BPBD Tuban, Gaguk Hariyanto mengatakan, berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Badan Meteologi, Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Tuban.

Diperkirakan, pada bulan Juli sebagian wilayah di Jatim sudah memasuki musim kemarau. Sedangkan, pada bulan Juni seluruh wilayah Jatim sudah mengalami musim kemarau dan bulan Agustus diperkirakan wilayah Jatim sedang mengalami puncak-puncaknya musim kemarau.

"Biasanya puncak kemarau, renta terhadap kekeringan," ungkap Gaguk, Selasa (26/6/2019).

Merujuk dari surat edaran tersebut. Nantinya, setelah Surat Keterangan (SK) dari Bupati Tuban mengenai siaga darurat bencana kekeringan keluar. Pihaknya akan mengundang seluruh kecamatan se-Kabupaten Tuban. Dengan tujuan, untuk mengumpulkan data terkait desa-desa yang sering atau berpotensi mengalami kekeringan.

"Nantinya kami akan memetakan daerah yang berpotensi terkena bencana kekeringan," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap nanti pihak kecamatan menyampikan ke desa-desa yang sering atau berpotensi mengalami kekeringan agar segera mengajukan permohonan pendistribusian air bersih.

"Salah satu SOP kami, bahwa pendistribusian air bersih harus berdasarkan permohonan desa dan mengetahui kecamatan di wilayah tersebut," ungkap beliau kepada blokTuban.com.

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan terkait kekeringan di wilayah Tuban, ia memprediksi kemungkinan jumlah desa yang mengalami kekeringan pada tahun ini akan bertambah.

"Sesuai prediksi BMKG terkait kemarau panjang di tahun 2019 ini," tutur lanjutan beliau.

Mengatisipasi terkait hal tersebut, pada tahun ini BPBD Tuban, melakukan penambahan dengan menyewa 2 truk tangki. Sehingga total keseluruhan ada 5 armada untuk pendistribusian air bersih.

"Kami melakukan penyewaan untuk mengatisipasi membludaknya desa yang membutuhkan droping air," tandas mantan Seketariat Camat Widang. [nid/rom]