Bayi Suka Menjulurkan Lidah, Normal Enggak Ya?

Reporter: -

blokTuban.com - Bayi tampak semakin menggemaskan saat menjulurkan lidahnya. Setujukah Anda, Moms?  Atau justru cemas saat melihatnya? Maklum saja, bayi memang punya banyak ekspresi yang bisa bikin kita gemas, kaget atau malah cemas.

Tapi terkait dengan ulah bayi menjulurkan lidah, ada beberapa fakta menarik yang perlu kita ketahui nih, Moms. Apa saja? Berikut kumparanMOM merangkumnya dari berbagai sumber untuk Anda.
ilustrasi bayi menjulurkan lidah Foto: Shutterstock

1. Refleksi Bayi

Bayi punya kecenderungan untuk menggunakan mulut mereka dalam berbagai cara sebagai upayanya mengalami hidup di dunia. Menjulurkan lidah adalah salah satunya, yang didorong oleh refleksi mengisap yang kuat dan insting untuk menyusu.

Bayi memiliki refleksi atau refleks ini sejak dilahirkan. Bagian dari refleks ini adalah refleks lidah-dorong, di mana bayi menjulurkan lidah mereka untuk mencegah diri dari tersedak dan untuk membantu menempel pada puting.

Selain menjulurkan lidah, bayi juga suka merasakan tektur maupun rasa bibirnya sendiri. Tapi jika mendapati lidah si kecil selalu menjulur keluar dari mulutnya, atau lidahnya terus-menerus meneteskan air liur (lebih dari biasanya terkait dengan gumoh dan tumbuh gigi) atau bayi tampak kesulitan menelan, hubungi dokter ya, Moms.

2. Bayi meniru

Saat sudah lebih besar, bayi diketahui suka meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Tetapi beberapa penelitian, termasuk satu dalam Journal of Developmental ScienceTrusted Source, melaporkan bahwa bayi yang baru berusia beberapa minggu pun sudah bisa meniru ekspresi wajah orang dewasa, termasuk menjulurkan lidah mereka. Melakukan hal ini membuat bayi merasa senang dan terhibur, seperti saat mereka bermain.

3. Kebiasaan

Refleks mendorong lidah (yang termasuk gerakan menjulurkan lidah) bisa membantu bayi mengisap ASI dari payudara ibu atau cairan dari botol dot walaupun gerakannya tidak sama. Refleks ini biasanya menghilang antara usia 4 hingga 6 bulan, namun ada  bayi yang terus mengeluarkan atau menjulurkan lidahnya sebagai kebiasaan hingga hilang dengan sendirinya.

4. Bayi lapar

Menangis bukan satu-satunya cara bayi berkomunikasi atau memberitahu bahwa mereka lapar. Menangis sebenarnya adalah tanda akhir rasa lapar.

Tanda-tanda awal bayi merasa lapar termasuk tangan yang terkepal, meletakkan tangan di mulut, bayi membalikkan badan atau kepala ke arah payudara atau botol, menjilat bibir hingga menjulurkan lidah.

Bayi juga bisa menjulurkan lidah saat kenyang. Tanda-tanda lain dari bayi kenyang adalah memalingkan kepala, mengeluarkan kembali ASI atau susu dari mulutkan, dan menolak mengisap.

5. Lidah Besar

Ada bayi yang lidahnya lebih besar dari rata-rata bayi lainnya. Kondisi ini dikenal dengan istilah macroglossia  dan bisa menyebabkan bayi suka menjulurkan lidah mereka lebih dari biasanya.

Macroglossia dapat terjadi karena faktor genetik atau akibat adanya pembuluh darah yang tidak normal. Perkembangan abnormal pada otot di lidah serta kondisi seperti hipotiroidisme atau tumor juga bisa menyebabkan macroglossia.

Macroglossia dapat terjadi sebagai salah satu gejala pada sindrom seperti sindroma Down dan sindrom Beckwith-Wiedemann. Karena itu, jika lidah bayi sepertinya tidak pas dengan mulut mereka, atau Anda memperhatikan ada masalah lain (misalnya air liur yang berlebihan, kesulitan menelan, tonus otot yang buruk, atau sulit menyusu) temuilah dokter untuk membahasnya segera.

6. Mulut kecil

Ada sejumlah sindroma atau kondisi yang dapat menyebabkan bayi memiliki mulut lebih kecil dari rata-rata. Salah satu kondisi tersebut adalah micrognathia yang bisa disebabkan karena faktor genetik atau bagian dari suatu sindroma atau kondisi lain. Misalnya bibir sumbing atau langit-langit sumbing, sindrom Beckwith-Wiedemann, sindrom Pierre Robin, dan beberapa lainnya.

Anak-anak dengan sindrom Down dan DiGeorge juga cenderung memiliki kondisi ini.

7. Penururnan Tonus Otot

Karena lidah adalah otot, dan dikendalikan oleh otot-otot lain di mulut, penurunan tonus otot dapat menyebabkan lidah menonjol lebih dari biasanya. Beberapa kondisi dapat menyebabkan penurunan tonus otot, seperti sindrom Down, sindrom DiGeorge, dan cerebral palsy.

8. Bayi Bernapas Lewat Mulut

Umumnya, bayi bernafas melalui hidung. Tapi bila memiliki hidung tersumbat, amandel yang besar atau kelenjar gondok, bayi mungkin bernapas melalui mulut. Ini bisa menyebabkan bayi menjulurkan lidahnya lebih sering.

Jika bayi Anda tampaknya mengalami kesulitan bernapas, hidungnya melebar, mengi, atau suara pernapasan tidak biasa lainnya, Anda harus segera menghubungi dokter, Moms. Begitu juga bila si kecil memiliki amandel besar atau kelenjar gondok yang mengganggu pernapasan atau makan.

9. Gas

Beberapa bayi menjulurkan lidah ketika mereka mengalami sakit atau masalah dengan gas di dalam perutnya. Saat merasa ada yang tidak enak atau ada sensasi aneh di perut, bayi bisa punya reaksi yang berbeda-beda. Ada yang menangis, meringis, menjulurkan lidah mereka, atau bahkan tersenyum.

10. Massa di mulut

Kadang-kadang, bayi mungkin memiliki massa atau kelenjar bengkak di mulut mereka, yang dapat memaksa lidah untuk menonjol. Ini mungkin beberapa jenis kanker mulut, meskipun jarang terjadi. Umumnya, ini karena ada infeksi yang menyebabkan kista kelenjar ludah saja.

Jika bayi Anda tampaknya menjulurkan lidah lebih dari biasanya, ngiler berlebihan, rewel dengan makan atau menolak untuk makan, atau Anda dapat merasakan atau melihat benjolan di mulut mereka, hubungi dokter anak Anda.

Bayi belum siap diberi MPASI

Bayi cukup diberi ASI dan ASI saja selama 6 bulan pertama hidupnya. Setelah bayi berusia 6 bulan, barulah bayi perlu diberi MPASI. Meski begitu, kesiapan setiap bayi bisa saja berbeda. Ada yang siap untuk makanan padat, sementara yang lain tidak suka rasa atau tekstur dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi terbiasa.

Nah Moms, jika bayi tidak siap untuk makanan padat, mereka mungkin menjulurkan lidah untuk mendorong makanan menjauh atau mengeluarkannya dari mulut mereka. Ini karena bayi mungkin belum memiliki koordinasi oral yang diperlukan untuk makan makanan padat.

Jika si kecil menjulurkan lidah terus-menerus ketika Anda mencoba memberinya MPASI cobalah hentikan dulu dan coba lagi dalam satu atau dua minggu. Jika bayi tetap tak mau, hububgi dokter.

*Sumber: kumparan.com