Awas !! Gelombang Laut Utara 2,5 Meter

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - BMKG kembali mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah wilayah termasuk Jawa Timur. Selama empat hari  ke depan tanggal 20-23 Juni gelombang diprediksi mencapai 2,5 meter. 

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Taufiq Hermawan dalam keterangannya yang diterima blokTuban.com mengatakan, kondisi ini berawal dari pola sirkulasi angin di Laut Natuna dan pusat tekanan rendah 1006 hPa di Samudra Pasifik Utara Papua. 

Pola angin di wilayah Ekuator pada umumnya dari Selatan-Barat dengan kecepatan 4-20 Knot. Sedangkan di Selatan Ekuator umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 Knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Enggano hingga Selatan Jawa, Perairan Pulau  Sawu- Pulau Rote, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara dan  Laut Banda.

Selain itu, juga di perairan Kepulauan Semarta-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan. Kei-Kepulauanm Aru. Termasuk di laut Arafuru, perairan Yos Sudarso sampai Merauke.

"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ucap Taufiq, Kamis (20/6/2019).

Catatan Taufiq, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian Timur, perairan Masalembu, perairan Bawean, perairan Utara Jatim, dan perairan Kepulauan Kangean. 

Sedangkan tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Selatan Jawa Timur, dan Samudra Hindia Selatan Jatim. 

Taufiq berharap beberapa pihak memperhatikan resiko keselamatan pelayaran mulai perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dengan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. 

Kapal Tongkang dengan ecepatan angin lebih dari 16 Knot dengan tinggi gelombang di atas 1, meter. Kapal Ferry kecepatan angin lebih dari 21 Knot dengan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. 

Sedang kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar kecepatan angin lebih dari 27 Knot dengan tinggi gelombang di atas 4.0 meter. 

"Masyarakat di sekitar Laut Jawa harus waspada karena berpeluang tèrjadi gelombang tinggi,"  tandasnya. [ali/ono]