Manfaat Menatap Mata Bayi

Reporter: -

blokTuban.com - Siapa yang tidak gemas melihat ekspresi bayi dengan segala keluguannya. Beragam tingkah polah bayi, mulai dari tersenyum, tertawa, hingga berkedip mata menjadi aktivitas favorit untuk dilihat bagi banyak orang. Anda pun suka melakukannya kan, Moms?

Tapi cobalah untuk lebih sering menatap bayi, terutama menatap tepat di matanya. Ya Moms, karena ternyata manfaat besar yang bisa didapat dengan menatap mata bayi.

Hal ini diketahui dari hasil riset berjudul Speaker Gaze Increases Information Coupling Between Infant and Adult Brains. Riset yang diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) itu menyebutkan, kontak mata antara orang dewasa dan bayi akan membuat gelombang otak kedua belah pihak saling tersinkronisasi. Akibatnya, dengan menatap mata si bayi, kamu dapat membuka kualitas komunikasi yang lebih baik dengan bayi itu.

Hasil riset itu didapat berdasarkan dua kali eksperimen. Eksperimen pertama dilakukan dengan memberikan bayi-bayi itu tontonan video berisi orang dewasa yang sedang menyanyikan lagu anak-anak sambil menatap ke depan dan sambil menoleh atau berpaling.

Saat menonton video tersebut, kepala bayi dipasangi alat pemindai untuk mengukur aktivitas sel-sel saraf di dalam otaknya. Tak hanya si bayi, aktivitas otak orang dewasa yang menyanyi di dalam video itu pun sebelumnya sudah dipindai dan direkam.

Hasilnya, para peneliti menemukan gelombang otak bayi dan orang dewasa itu akan selaras ketika tatapan orang dewasa dalam video bertemu dengan tatapan si bayi. Hal itu tidak terjadi ketika si bayi menonton orang dewasa menyanyi dengan kepala dan tatapan yang berpaling sehingga tatapan mereka tidak saling bertemu.

Dalam eksperiman kedua, orang dewasa yang tadi ada di dalam video didudukkan langsung di dekat 19 bayi yang berbeda. Baik kepala bayi maupun orang dewasa sama-sama dipakaikan alat pemindai otak.

Hasilnya kembali serupa. Saat tatapan orang dewasa dan bayi saling bertemu, aktivitas otak mereka menjadi selaras. Sementara saat mata salah satu dari mereka berpaling sehingga tatapan mereka tak lagi bertemu, aktivitas otak mereka menjadi tak lagi selaras.

Sinkronisasi atau penyelarasan gelombang otak antara orang dewasa (orang tua) dengan bayinya dianggap sebagai hal yang penting. Sebab, menurut Victoria Leong yang menjadi peneliti utama dalam riset tersebut, sinkronisasi ini dapat membuat sinyal-sinyal mengalir lebih mudah di antara dua otak.

“Mekanisme ini dapat mempersiapkan orang tua dan bayi untuk berkomunikasi, dengan menyinkronkan kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan, yang juga akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif,” ujar Leong yang berasal dari Departemen Psikologi University of Cambridge itu.

Menarik sekali ya, Moms! Jadi yuk, lebih sering menatap mata bayi tersayang.

*Sumber: kumparan.com