Pasaran Daerah Masih Lemah, Peternak Ayam Was-Was

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Komoditas daging, seperti daging ayam hingga saat ini harga masih terbilang lesu, sehingga cukup berpengaruh pada para pelaku usaha ternak.

Hal tersebut terjadi karena perputaran stok pasar daerah Jawa Timur, masih menumpuk dengan sejumlah pemasok yang terus membludak. Mengingat jumlah banyaknya pelaku usaha per wilayah, baik dari Kabupaten Tuban maupun wilayah Karesidenan Bojonegoro, juga memiliki pengaruh pasar daerah.

"Dari sebelum hari raya, sampai sesudah lebaran ketupat pun masih lemah harganya. Memang pasaran Jawa Timur sedang lemah, beda lagi kalau pasaran tetangga sebelah, di Jawa Tengah," ujar Manan, salah seorang peternak ayam daging yang ada di Kecamatan Soko, Sabtu (15/6/2019).

Ditambahkannya lagi, pasar daging ayam baik dari peternak maupun jagalan ayam mengikuti tren daerah. Bisa dikatakan harga aman, jika dari peternak Rp18.000 per Kilogram (Kg). Dibawah itu, bisa dipastikan peternak tak dapat apa-apa.

"Kalau per kilo Rp17 ribu, itu belum aman. Hanya cukup buat nutup biaya pakan dan perawatan," jelasnya lagi.

Salah satu peternak di Desa Mojoagung, Kecamatan Soko juga menuturkan hal yang sama. Kendati harga yang masih lemah, kenaikan per 1000 dari pasaran daerah bisa lekas menstabilkan harga jual.

"Kalau kenaikan per 1000 bisa terjaga, nanti bisa stabil harganya. Ya, sekarang ini masih Rp17 ribu. Gak tau lagi kalau dari tengkulak kecil, yang pasti mereka ya repot ngatur harga," ujar pemuda yang akrab disapa Jon itu. [feb/rom]