Tomas Maibit: Rekondisi Perahu Kayuh Kuatkan Daya Wisata Desa

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Dari wahana perahu karet beralih perahu kayuh. Demikian kiranya tema yang diangkat oleh sejumlah pegiat wisata desa di Sendang Maibit.

Selain dikenal dengan Bumi Perkemahan Lancar Maibit, Desa Maibit Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban juga memiliki aspek wisata alam berupa sendang yang menampung aliran sumber mata air utamanya. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pemuda dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat dengan aneka ragam wahana hiburan, demi menunjang lokalitas potensi wisata desa.

Sebelumnya, pemugaran tanah Lanjar Maibit telah digubah oleh para pemuda dengan sentuhan tren kekinian merias area sendang pada awal tahun 2018 lalu. Tak menunggu lama waktu, Pokdarwis yang didominasi pemikiran para remaja setempat itu membangkitkan terobosan baru dengan wahana perahu karet untuk digunakan wisatawan berlibur mengarungi bagian sendang.

"Pemuda punya semangat kuat untuk memajukan desa. Memang dari sana, lewat kelola wisata lokal desa," ujar Ahmad Murtafik, Tokoh Masyarakat (Tomas) Desa Maibit.

Diulasnya kembali, dari perahu karet yang sempat menjadi primadona wisata andalan masyarakat umum, sebab tak banyak ditemui sejumlah titik lokasi wisata di Kabupaten Tuban, sempat vakum dan menghilang. Banyak masyarakat dan wisatawan menanyakan keberadaan wahana satu ini.

"Sempat vakum, karena ada beberapa pertimbangan juga. Tapi akhirnya belakangan ini pemuda membuat terobosan dengan membuat perahu kayuh untuk wisatawan," jelasnya.

Bukan tanpa alasan, mereka, para pemuda membuat perahu kayuh dengan model dan rancangan sendiri. Sebelumnya, beberapa pemuda desa telah mendapatkan sejenis pelatihan wisata dari pemerintah Kabupaten Tuban.

Output dari pada hasil pembelajaran tersebut, diterapkan dengan membuat perahu kayuh. Mulai dari desain, bahan material, hingga finishing, pemuda Pokdarwis yang mengerjakan.

Dari segi harga, memang perahu kayuh kali ini lebih efisien dan murah dibuat sendiri, dari pada proses pengenalan dan penerapan perahu karet dayung. Terkesan lebih mahal, perawatan susah, juga tak banyak orang yang bisa mendayung. Lebih mudah perahu kayuh, dengan model sederhana dan mudah dipakai semua pengunjung.

"Semoga saja rekondisi wisata perahu kayuh ini bisa bisa menguatkan lagi daya wisata desa di Maibit ini," tutur bapak dua anak lulusan S1 Universitas Ronggolawe.

Sementara itu, penggunaan wahana perahu kayuh sudah mulai diaktifkan sejak libur lebaran sepekan lalu. Soal harga, pengelola tak berbeda menerapkan tarif untuk wisatawan yang ingin menyewa perahu kayuh.

"Sama saja, harga sewa dan durasi waktu sama seperti wahana perahu karet yang dulu," ucap salah seorang pengelola Pokdarwis di tengah aktivitas para pengunjung.

Tak ayal keadaan tersebut kembali membawa kesenangan bagi para pengunjung sekitar Sendang Maibit Rengel. Meraka menilai, bahwa sudah sepatutnya pemuda dan masyarakat saling bahu membahu memajukan potensi wisata yang ada di desa.

"Apalagi kalau sudah alami, dari awal kan sudah terbentuk meskipun baru saja dikelolanya. Bagus, kalau bisa terus membuat hal baru untuk wisata. Toh ada banyak desa yang gak punya wisata, tapi berusaha untuk memunculkan wisatanya sendiri. Caranya ya dengan wisata buatan," ungkap salah seorang pengunjung asal Mojokerto, Imam kepada blokTuban.com, Senin (10/6/2019). [feb/rom]