Pantau Lingkungan Setahun Telan Rp192 Juta

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Setiap tahun Pemkab Tuban melalui Dinas Lingkungan Hidup rutin melaksanakan pemantauan lingkungan. Dari anggaran yang disiapkan Rp236 Juta di tahun 2018, hanya terealisasi sebesar Rp192 juta.

Wabup Tuban Noor Nahar Hussein menjelaskan, pemantauan lingkungan dilakukan untuk mengetahui secara detail kondisi di Bumi Wali. Diawali pengambilan sampel dan pengujian untuk kualitas air, meliputi mata air, sungai, telaga/waduk, DAS Solo, sumur pantau intrusi, dan air laut.

"Total ada 85 titik di 20 kecamatan," kata Wabup Noor Nahar, Sabtu (1/6/2019).

Selain air, tim juga mengambil sampel dan pengujian untuk kualitas udara meliputi pengukuran udara ambient di 20 kecamatan. Ditambah pengadaan tiang passive sampler sebanyak 20 BH untuk masing-masing kecamatan.

Pengadaan suku cadang peralatan laboratorium untuk K3 dan sampling (safety shoes, masker, air plug, sarung tangan tahan panas, helmet, botol winkler, trafic cone. Untuk pengadaan peralatan laboratorium untuk parameter lapangan mencakup PH Meter, conductimeter, anemometer, klorinmeter, thermometer dan GPS.

"Pengujian udara ambient memakai metode passive sampler untuk 8 titik (8 kecamatan," bebernya.

Lebih dari itu, pemkab juga melakukan edukasi ke masyarakat di bidang lingkungan hidup. Yang terlibat masyarakat, komunitas bank sampah, dan kader lingkungan.

Kegiatan sebanyak lima kali tersebut, terpusat di Kelurahan Karangsari, Kingking, Ronggomulyo, Sidorejo, dan Desa Prunggahan Kulon. Kegiatan yang menelan anggaran Rp169 juta memiliki tolak ukur meningkatkan wawasan, pengetahuan, perilaku, kepedulian dan berbudaya lingkungan. [ali/rom]