Masjid Agung Tuban dan Pesona Keindahan Negeri 1001 Malam

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Masjid Agung Tuban. Hampir semua orang yang pernah berkunjung mengakui keindahan dan kecantikannya. 

Tampilan luarnya yang dilapisi dengan aneka ornament indah selalu menarik hati, setiap jengkal mata memandang. Jika malam, lampu warna-warni menambah keindahan. Hal itu, membuat menara-menara masjid berubah-ubah warna.

Arsitektur masjid yang dipenuhi ukiran dan polesan aneka warna cantik, membawa setiap pelancong yang datang seolah berada di Irak. Banyak yang menyebut Masjid Agung Tuban memancarkan pesona Negeri 1.001 Malam.

Setiap hari Masjid Agung Tuban  ramai didatangi umat muslim yang sedang berada di Tuban. Karena letaknya yang berada tepat di jantung kota. Barat Alun-alun Tuban, masjid ini menjadi objek selfie. 

Banyak alasan warga datang ke Masjid Agung Tuban. Selain tentu datang untuk beribadah. Adapula yang datang sekadar untuk melihat-lihat kecantikan masjid. 

Keindahan masjid ini bisa dilihat dari warna yang digunakan begitu bervariasi dan cerah. Diurutkan dari atas, kubah masjid ini diberi warna putih, biru, dan kuning. 

Turun ke dinding, warna yang digunakan lebih banyak lagi, yaitu salem atau peach, hijau muda, hijau tua, biru muda, kuning dan cokelat. Benar-benar permainan warna yang apik.

Masuk ke dalam masjid, siapapun bisa melihat banyak pola lengkungan yang digunakan untuk menghubungkan tiang penyangga di dalam masjid. 

Di antara tiang, terdapat rak-rak buku yang digunakan sebagai rak Al Quran. Jadi, Anda tidak perlu membawa Al Quran dari rumah. 

Meski mengambil gaya masjid di Irak, menurut pengurus Takmir Masjid Agung Tuban, Achmad Mawardi, masjid ini tidak melupakan gaya Jawa. Ini terlihat dari pintu dan mimbar yang terbuat dari kayu dengan ornamen Jawa klasik.

Selain pola arsitekturnya, yang membuat Masjid Agung Tuban lebih spesial adalah keberadaannya yang telah berdiri sejak abad ke-15. 

Di prasasti yang masih menempel di salah satu tiang depan masjid, Masjid Agung Tuban didirikan oleh Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam, yakni Adipati Raden Ario Tedjo, dengan nama Masjid Jami'.

Masjid yang letaknya tidak jauh dari kompleks makam Sunan Bonang, salah seorang Wali Songo. Sunan Bonang, merupakan putra dari Sunan Ampel.

Tuban, bagaimanapun tidak dapat dipisahkan dari nama besar Sunan Bonang. Meski Kota Tuban bukan satu-satunya kota tempat Sunan Bonang berdakwah, tetapi karena ia dimakamkan di Tuban, maka tidak salah jika ia sering disebut Sunan Tuban. 

Seperti para wali yang lain, Sunan Bonang juga mendirikan sebuah masjid sebagai pusat kegiatan dakwahnya. Masjid Astana itulah nama masjid yang didirikannya, yang kini menjadi bagian dari bangunan kompleks makam Sunan Bonang.

Bangunan masjid kecil yang didirikan Sunan Bonang ini kemudian berkembang menjadi tempat ibadah sekaligus tempat dilangsungkannya kegiatan belajar dan mengajar mengenai Islam.

Dalam perkembangan selanjutnya, bangunan masjid ini diperluas menjadi bangunan masjid yang dikenal sebagai Masjid Agung Tuban saat ini. Masjid Agung Tuban, yang dahulu bernama Masjid Jami, sempat mengalami beberapa kali renovasi. 

Renovasi pertama kali dilakukan tahun 1894, yakni pada masa pemerintahan Raden Toemenggoeng Koesoemodiko (Bupati ke-35 Tuban). Saat itu Raden Toemenggoeng Koesoemodiko menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, BOHM Toxopeus.

"Renovasi selanjutnya dilakukan tahun 1985, di mana bangunan masjid mengalami perluasan. Kemudian, di tahun 2004 dilakukan kembali renovasi bangunan Masjid Agung Tuban oleh pemerintah Kabupaten Tuban," ungkapnya, Jumat (31/5/2019).

Renovasi yang dilakukan kali ini meliputi pengembangan satu lantai menjadi tiga lantai. Menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia.

Serta penambahan enam menara masjid dengan luas 3.565 meter persegi.

Setelah melalui renovasi sekaligus revolusi besar-besaran, pembangunan Masjid Agung ini dibuat seindah dan semenarik mungkin. 

Renovasi terakhir ini menelan biaya hingga Rp 17,5 miliar. Karenanya, bangunannya pun kini tampak indah dan megah. Tak heran bila akhirnya masjid ini mendapat julukan salah satu masjid terindah di Jawa Timur.

Waktu paling asyik untuk datang ke Masjid Agung Tuban adalah pada malam hari. Cahaya temaram lampu akan menerangi seluruh tubuh masjid, membuat Anda benar-benar serasa berada di Negeri 1.001 malam. Tak percaya? Datang dan buktikan sendiri !! [ali/ono]