Angin Timuran Picu Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – BMKG Stasiun Meterorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mulai 29 Mei-1 Juni 2019. Tendensi gelombang diprediksi akan mencapai 2,5 meter di sebagian wilayah perairan, sebagai akibat peningkatan kecepatan angin timuran.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Taufiq Hermawan menjelaskan, pola angin di wilayah Utara Indonesia umumnya dari Timur ke Selatan dengan kecepatan 3-15 knot. Sedangkan di wilayah Selatan Indonesia umumnya dari Timur-Selatan dengan kecepatan 3-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan enggano, perairan Selatan Jawa hingga Lombok, Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Jawa, Perairan Selat Kalimantan, Selat Makassar bagian Selatan, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti- Kepulauan Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Yos Sudarso-Merauke dan Laut Arafuru.

“Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” kata Taufiq dalam siaran pers yang diterima blokTuban.com, Rabu (29/5/2019).

Adapun tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian Timur, Perairan Masalembu, Perairan Bawean, Perairan Kangean, dan Perairan Utara Jatim. Tinggi gelombang 2,5-4,9 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jatim dan Samudera Hindia Selatan Jatim.

Harap diperhatikan pula resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, meliputi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter). Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 kenot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter). Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

“Dimohon masyarakat yang tinggal beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat seperti laut Jawa agar tetap waspada,” tutupnya. [ali/rom]