Berbagi Bersama Jurnalis, KPP Pratama Sampaikan Manfaat Pajak

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban menggelar acara ngopi bareng bersama Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Tuban, Rabu (22/5/2019) malam.

Acara tersebut dilaksanakan di Kantor KPP Pratama Tuban, dengan turut dihadiri oleh Kepala KPP Pratama Tuban, Eko Radnadi Susetio, Kasi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Tuban, Binanto Suryono. serta Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Pajak Eko Ratnadi Susetio menyampaikan, bila pendapatan pajak merupakan komponen paling besar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Yang digunakan untuk menunjang pendidikan, ketertiban dan keamanan, keagamaan, kesehatan, pelayanan umum. Masalah ekonomi, perlindungan lingkungan hidup, pertahanan, pariwisata, perlindungan sosial, perumahan dan fasilitas umum serta transfer daerah. 

"Pembagian seluruh sektor kemanfataan pajak ini, sudah sesuai prosedur dan kebutuhan," kata Kepala KPP Pratama Tuban. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dengan membayar pajak berarti ikut berbagi. Dalam APBN 2019 pajak yang sebagian anggaran perlindungan sosial digunakan untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan. 

"Dari angka 9,82 persen di tahun 2018 menjadi 8,5 persen - 9,5 persen ditahun 2019. Dengan rincian dukungan 40 persen bagi masyarakat berpendapatan rendah," tandasnya.

Oleh karena itu, KPP Pratama Tuban memiliki cara jitu untuk menyampaikan informasi kepada wajib pajak agar mereka melalui beberapa program dan kegiatan serta media informasi yang kekinian. 

Seperti Tax Gathering, Tax Goes To Office, Penyuluhan dan pendampingan SPT Tahunan. Bussines Development Servis, Festival seni dan Gebyar UMKM, UMKM Mitra KPP, Spectaxcular, Tax Center, hingga pajak bertutur.

"Kita banyak cara untuk terus mensosialisasikan informasi manfaat pajak kepada masyarakat. Kegiatan yang berhubungan dengan pajak sehingga media informasi seperti halnya media social, konsultasi melalui media social hingga siaran radio, kata Eko Radnadi Susetio. 

Sementara itu, ditegaskanya negara-negara akan bisa mandiri dengan pemasukan pajak yang cukup baik. Kuncinya adalah kesadaran pajak serta mau melaporkannya.[hud/col]