Inovasi Jajaran Bupati Tuban Belum Maksimal

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Bupati Tuban, Fathul Huda mengingatkan jajarannya agar selalu berinovasi dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Baik untuk bidang kesehatan, kependudukan, dan bidang layanan lainnya.

“Setelah saya keliling dari desa ke desa meskipun inovasi yang dimiliki belum maksimal, namun indeks kepuasan masyarakat meningkat," ungkap Bupati Huda saat Safari Ramadan di Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kamis (9/5/2019).

Terkait program pemberdayaan masyarakat, Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di tahun 2019 mengalami kenaikan. ADD Kenduruan mengalami kenaikan dari Rp3.468.039.000 menjadi Rp3.732.839.000. Sementara DD untuk Kenduruan naik dari  Rp6.442.697.000 menjadi Rp7.408.034.000.

Untuk mengatasi kemiskinan di masyarakat, Pemkab Tuban telah melaksanakan berbagai program dengan memaksimalkan berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD, Baznas dan CSR perusahaan.

"Perusahaan wajib menyalurkan sebagian keuntungannya untuk lingkungan, termasuk adanya sembako murah, santunan anak yatim," terangnya.

Sedangkan program pengentasan kemiskinan yang bersumber dari APBD Tuban, diantaranya Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan infrastruktur air bersih (berupa HIPPAM Tirto Mulyo Desa Bendonglateng dan Sumber Agung Desa Jamrong Kecamatan Kenduruan). Termasuk pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur air limbah, dan bantuan pangan siap saji/rantangan, serta santunan.

Camat Kenduruan, Joko Purnomo mengatakan, sampai saat ini kepedulian kepala desa dalam rangka pengentasan kemiskinan juga terbilang tinggi. Setiap tahunnya warga miskin di tiap desa telah mendapatkan santunan yang bersumber dari DD maupun dana APBD.

Tahun 2019 ini Waduk Kedung Geden yang diperbaiki, sudah bisa di manfaatkan oleh warga dari Desa Sidomukti dan Desa Tawaran untuk saluran irigasi. Telah diterima pula bantuan mesin traktor maupun pompa, untuk pengairan di sawah agar produktivitas warga lebih tinggi.

Kenduruan memiliki potensi perkebunan Jambu Mete seluas 40 hektar, dan perkebunan Pepaya yang digarap oleh kelompok pemuda yang berjumlah 11 orang.

“Hasilnya yang sudah dirasakan," tutup mantan Camat Rengel. [ali/ito]