Bubur Muhdor Khas Gulai Kambing Primadona Ramadan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Menu takjil berbuka puasa ini masih jadi primadona dan ditunggu masyarakat di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Bubur Muhdor namanya. Bubur legendaris khas Arab rasa gulai kambing jadi rebutan warga karena mampu bertahan selama delapan dekade sejak 1937.

"Bubur berbumbu gulai tersebut hanya di Ramadan," ucap Takmir Masjid Muhdor Kutorejo, Agil Bunumay, kepada blokTuban.com, Senin (6/5/2019).

Muhdor sendiri merupakan nama masjid yang ada di kampung Kutorejo. Bukan nama khas bubur, hanya karena pembuatannya dilakukan di halaman Masjid Muhdor, masyarakat menamainya bubur Muhdor.

Bubur berwarna merah kecoklatan ini memiliki kekhasan rasa gulai kambing. Bumbu yang digunakan gulai ditambah rempah-rempah, kayu manis, ditambah 20 kelapa.

Sekarang peracik bumbu bubur Muhdor jemaah perempuan masjid di rumahnya masing-masing. Berbeda pada awal mula bubur ini, peracik langsung berbaur di halaman masjid.

Untuk membuat bubur, setiap harinya butuh 28-30 kilogram beras. Beras tersebut diaduk di dalam kuali tembaga setinggi kurang lebih satu meter. Setelah beras mulai mengembang, daging kambing yang sudah dihaluskan sebanyak enam kilogram dimasukkan.

Keunikan lainnya bubur ini dimasak empat orang laki-laki yang sudah ditunjuk oleh takmir masjid. Apabila ada orang lain yang ingin membantu mengaduk diperbolehkan.

Untuk memasak bubur legendaris ini membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam, yaitu mulai sekitar pukul 12.00 dan selesai pukul 14.30. Setelah itu baru sekira pukul 16:45 WIB, bubur siap dibagikan ke masyarakat sekitar.

"Dulu pada saat penjajahan masyarakat sekitar sangat miskin akhirnya pihak masjid berinisiatif membuat bubur," terang pria keturunan Arab Indonesia panjang lebar.

Dulunya bubur ini diantarkan ke rumah orang miskin, janda, dan anak yatim/piatu. Seiring perkembangan jaman, masyarakat yang menginginkan bubur langsung datang dan mengantre di Masjid Mudhor. Disamping itu, pengurus Musala sekitar yang ingin bubur juga dipersilahkan bawa ember bubur datang ke lokasi. [ali/ito]