Tahap Eksplorasi, Begini Rencana Proyek Pengeboran WMA-1 Jegulo

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Pasca sosialisasi kepada masyarakat Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java  segera melakukan proyek pengeboran.

Pada tahapan ini yang termasuk dalam fase eksplorasi, Operasional Manager PHE, Riko Medya Putra usai perkenalan manajemen perusahaan, mengungkapkan langkah-langkah pengeboran eksplorasi West Mudi A (WMA) -1 Jegulo.

"Kita akan lakukan besok, selama dua bulan," papar Riko kepada blokTuban.com, Jumat (3/5/2019).

Lebih lanjut, pengerjaan besok dilakukan dengan pembuatan jalan, akses menuju lokasi. Hal tersebut juga meliputi pembuatan jembatan, dan pelebaran jalan.

Selanjutnya, pemilihan menara bor dan peralatan yang sesuai dengan tanah pengeboran disertai pemasangan alat bantu, seperti jaringan telekomunikasi, air, listrik dan lainnya akan mengikuti.

"Kalau untuk perkiraan jumlah cadangan Migas, kita belum bisa tentukan. Sebab kita masih dalam tahap eksplorasi," pungkasnya.

Pakar Geologis PHE, Muhajir, dalam tahap rencana pengeboran tersebut juga merinci bagaimana konsentrasi tim dengan timeline jadwal pengeboran yang akan berlangsung.

Pertama, yakni pada bulan Juni 2019 ini dilakukan kegiatan mobilisasi. Lalulalang kendaraan berat diharapkan bisa termaklumi serta dimengerti oleh masyarakat. Kemudian, tancap sumur dilakukan di akhir Juli 2019. Dan di sini sudah dimulai pengeboran selama kurang lebih 60 hari.

"Setelah 2 bulan itu, di bulan Agustus kita akan mencoba memprediksi, memperkirakan bagian permukaan tanah apakah ada minyak atau tidak, dengan uji tes," terang Muhajir.

Selanjutnya, pada akhir September 2019 akan ada lalu lalang peralatan berat lagi. Empat tahapan ini akan menjadi konsen bersama, baik dari perusahaan maupun masyarakat.

"Mohon kerjasama dan bantuan bapak dan ibu sekalian," harapanya.

Disamping itu, proyek kali ini merupakan tahap eksplorasi. Dalam sistem pengerjaan, ada tiga tahap, yakni Eksplorasi, Pengembangan, dan Produksi. Tak ayal jika pada tahap eksplorasi kali ini memiliki resiko besar, sebab membuka lahan baru memiliki hasil spekulasi yang tinggi.

"Doa dan kerjasama warga masyarakat, diharapkan betul untuk mendukung proyek pemerintah ini. Sebab, hasil pengolahan Migas nantinya juga diperuntukkan oleh negara dan masyarakatnya sendiri," jelasnya. [feb/rom]