Cikal Bakal Warga Menilo di Makam Eyang Pendek

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Ikon Bumi Wali pada Kabupaten Tuban, memang menunjukkan banyak Waliyullah yang berada di berbagai penjuru wilayahnya. Para Wali berikut tokoh agama di beberapa kawasan, memiliki arti penting bagi perkembangan masyarakat sekitarnya juga. Seperti halnya dengan cungkup atau makam di Desa Menilo, Kecamatan Soko ini.

Namanya Eyang Pendek (vokal 'e' pada abjad kedua kata konsonan Jawa Pepet, bukan Taling). Lokasi makam ini berada di sebelah barat daya Desa Menilo, di RT/RW 09/02, persisnya pada jalan lingkungan yang menembus arah Bojonegoro.

Tiba di lokasi makam Eyang Pendek, atau juga dikenal dengan nama Wonojati, kita akan disambut dengan dua pohon besar jenis Randu Alas bak gapura masuk kawasan makam. Sekitar cungkup utama, terdapat beberapa makam sahabat dekat Eyang Pendek.

Salah satu juru kunci Makam Eyang Pendek, Mbah Sucipto menyebutkan, jika tempat ini sering dikunjungi warga dari dalam maupun luar desa pada malam Jumat. Selain sebagai tokoh penyebar agama Islam, Eyang Pendek juga merupakan orang pertama yang membuka kawasan tersebut menjadi sebuah lingkungan yang pada hari ini dikenal dengan Desa Menilo.



"Eyang Pendek ini paling tua. Ya, bisa dibilang bibit kawit orang Desa Menilo," ungkap Mbah Sucipto kepada blokTuban.com, Sabtu (20/4/2019).

Juru kunci yang kerap disapa Mbah To itu juga menambahkan, disamping Eyang Pendek yang membuka kawasan desa tersebut, ada nama tokoh lain yang ikut berjuang pada masa itu. Yakni Mbah Wareng.

"Jika diatur dari silsilah Islam, Mbah Pendek dan Mbah Wareng yang makannya ada di sebelah barat sana, masih sederek (keluarga) Mbah Sunan Kalijogo," jelas Mbah To.

Maka dari itu, sambungnya, tak jarang jika banyak masyarakat umum berdatangan guna ziarah makam, mengingat perjuangan syiar pada masa itu sehingga menambah syukur atas nikmat yang dirasakan saat ini.

"Bisa dikatakan sebagai wisata releigi. Tapi ya begini keadaannya Mas, masih alakadarnya," pungkasnya. [feb/rom]