Nama Situs Berita Liputan6.com Dicatut untuk Menyebarkan Hoaks

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berita hoaks terus saja menyebar. Bahkan, nama media online Liputan6.com dicatut oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan hoaks soal hasil perhitungan suara pada sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di luar negeri. Padahal sebagaimana diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), penghitungan suara di luar negeri sama sekali belum dilakukan.

Hoaks itu diedarkan, dengan modus mengarang sendiri hasil penghitungan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara ( TPS), menyelipkan link Liputan6.com, lalu disebarkan ke khayalak ramai.
Pembaca yang teliti tentu akan mengklik link Liputan6.com yang ditautkan itu, dan mendapati bahwa isi berita Liputan6.com itu sama sekali tidak menulis soal hasil perhitungan suara. Sementara pembaca yang tidak mengklik link itu mungkin akan percaya bahwa penghitungan suara itu  memang bersumber dari liputan6.com.

Redaksi  Liputan6.com langsung bertindak cepat ketika muncul informasi melalui aplikasi chat yang mencatut nama Liputan6.com ini.  Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengecam penyalahgunaan artikel tersebut untuk menyebarkan hoaks.

"Liputan6.com sebagai media yang selalu menjaga kepercayaan publik akan berkomitmen menulis berita sesuai fakta dan ikut serta melawan hoaks yang makin marak," kata Irna.

Tanggal 14 April 2019,  beredar lagi capture atas nama Harian Rakyat Kalbar, memuat hoaks hasil penghitungan suara itu  dan menulis Liputan6.com sebagai sumber datanya.  Padahal  empat hari sebelumnya, tanggal 10 April 2019, Liputan6.com lewat berita dan postingan berbagai akun media sosial sudah membantah dan menegaskan nama Liputan6.com dicatut.

Hampir 19 tahun berdiri sebagai situs berita, Liputan6.com selalu menjaga kepercayaan publik dan berkomitmen serta ikut melawan hoaks yang bisa menganggu keadaban publik. "Kami sungguh menyesalkan penulisan yang bersumber dari data hoaks itu dan mencatut nama Liputan6.com," ujar Irna. [ito/lis]

Kronologi

1. Pada Rabu 8 April 2019 redaksi menulis berita ini:
KPU: Pemungutan Suara Pemilu di Luar Negeri Berlangsung Aman
https://www.liputan6.com/pileg/read/3936722/kpu-pemungutan-suara-pemilu-di-luar-negeri-berlangsung-aman

2. Berita ini ternyata diforward di grup-grup dengan menambah informasi hoaks: PENGHITUNGAN SEMENTARA LUAR NEGERI

3. Hoaks PENGHITUNGAN SEMENTARA LUAR NEGERI ini ada dua versi. Satu yang memenangkan Kubu 01 dan satu versi lagi yang memenangkan Kubu 02

4. Liputan6.com mengetahui ada penyalahgunaan informasi ini pada Rabu 10 April 2019 dan langsung bertindak dengan membuat bantahan beritanya yang menginformasikan nama Liputan6.com dicatut.

5. Berita klarifikasi dibuat pada Rabu 10 April 2019
Berita Liputan6.com soal Pencoblosan di Luar Negeri Dicatut untuk Hoaks
https://www.liputan6.com/pilpres/read/3938778/berita-liputan6com-soal-pencoblosan-di-luar-negeri-dicatut-untuk-hoaks
 
6. Pada Rabu 10 April 2019 Ketua KPU Arief Budiman juga meluruskan, pihaknya belum melakukan penghitungan suara atas pencoblosan di luar negeri.

7. Pada Minggu 14 April 2019, kami mendapat gambar Harian Rakyat Kalbar di halaman depan memuat tabel: Penghitungan Sementara Luar Negeri dengan mengutip sumber: Liputan6.com

8. Langsung pada Minggu pagi 14 April Wapimred Liputan6.com Irna Gustiawati mengontak Pimred Harian Rakyat Kalbar Mohamad Iqbal dan menyayangkan ada pengutipan nama Liputan6.com sebagai sumber data hoaks itu.

9. Pimred Harian Rakyat Kalbar menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan ini. “Mohon maaf atas kesalahan yang terjadi Bu,” dan berjanji,” Besok dibuatkan berita baru dengan tambahan keterangan liputan6 soal hoaks itu.”

10. Senin 15 April 2019,  Pimred Harian Rakyat Kalbar mengirim surat permohonan maaf kepada Liputan6.com.  “Kami mengakui bahwa berita tersebut tanpa konfirmasi kepada pihak Liputan6.com dan ini merupakan kelalaian kami,”katanya dalam surat itu.