3 Kendala Pencarian Warga Tuban Hanyut di Kali Brantas

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Hari ini menjadi hari ke tujuh pencarian korban hanyut di Sungai Bratas jembatan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Hasilnya masih nihil. Tercatat ada tiga kendala pencarian korban bernama Ahmad Islafudin (21) pemuda asal RT/6 RW/1 Dusun Krajan, Desa Jetak, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tuban, Gaguk Hariyanto, menjelaskan hari ini sesuai SOP adalah hari terakhir. Ketemu atau tidak, operasi gabungan akan ditutup oleh Basarnas dan pasukan akan ditarik kembali ke Tuban.

"Ada tiga kendala dalam pencarian korban selama tujuh hari ini," ujar Gaguk kepada blokTuban.com, Senin (15/4/2019).

Kendala pertama, arus Kali Brantas cukup deras, sehingga dimungkinkan pergeseran jenazah cepat. Dua, jarak antara titik jatuh (Jembatan Ngrame) dengan muara (laut) tidak terlalu jauh, sehingga sangat mungkin sekali kalau jenazah sudah hanyut ke laut.

Terakhir, tidak ada bendungan (DAM) antara Jembatan Ngrame sampai laut sehingga dimungkinkan jenazah sudah sampai laut.

Adapun rencana operasi SAR hari terakhir yakni, TW 0415 0700 G briefing 0agi dan pembagian tugas, dibagi menjadi 3 SRU Air (LCR Basarnas,LCR bpbd tuban) serta SRU darat dari potensi Se Mojokerto dan warga setempat.

SRU air mencakup SRU 1 LCR BASARNAS melakukan pencarian dari dari bawah jembatan tanjang sisi kiri mengarah ke barat menuju muara tlocor dan menyisiri ke utara sepanjang tanaman mangrove. SRU 2 LCR BPBD TUBAN, melakukan pencarian dari bawah jembatan tanjang sisi kanan mengarah ke barat menuju muara tlocor dan menyisiri ke utara sepanjang tanaman mangrove.

"SRU 3 LCR BPBD MOJOKERTO melakukan penyisiran dari jembatan tanjang menuju muara tlocor sisi tengah sungai Brantas," jelasnya.

Untuk SRU darat melakukan pemantauan di beberapa titik yg dicurigai ( jembtan TKM, DAM di Desa Tj anom bulang, jembatan tanjang, jembatan arteri, jembatan porong, jembatan jabon dan sepanjang aliran kali Brantas dititik yang dicurigai sampai dermaga tlocor terdiri dari potensi se-Mojokerto dan Sidoarjo.

Melakukan kordinasi dengan wilayah Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi dan Madura melalui Chanel RAPI apabila menemukan/mengetahui tandas korban akan dilaporkan ke OSC. Semua SRU kembali ke posko utama untuk melaksanakan debriefing dan melaporkan hasil pencarian.

"Skenario evakuasi jika korban ditemukan, sudah dikoordinasikan dengan polsek terdekat dan keluarga korban," pungkasnya. [ali/ito]