PDRB Kabupaten Tuban Capai Rp56,5 Triliun

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban dengan luas 1.839,94 kilometer (Km) persegi dengan panjang bibir pantai 65 Km, dan jumlah penduduk 1,158 juta jiwa memiliki PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp56,5 triliun. Sedangkan dari harga konstan sebesar Rp41 triliun tahun 2017. 

Untuk menghitung angka PDRB, ungkap Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana ada tiga pendekatan yang digunakan yaitu menurut pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Secara konsep ketiganya akan menghasilkan angka sama. Jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan pendapatan untuk faktor-faktor produksi. 

“PDRB yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebegai PDRB atas dasar harga pasar,” kata birokrat asal Nganjuk, kepada blokTuban.com, Minggu (31/3/2019).

Mantan Kepala Bappeda Tuban ini mencatat ada enam kegunaan PDRB bagi daerah. Di antaranya PDRB harga berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan di suatu wilayah. PDRB harga konstans (riil) bisa menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap ekonomi dalam suatu wilayah. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan besaran PDRB perkapita tiap kecamatan berbeda dan memperlihatkan ketimpangan yang cukup besar. Dari 20 kecamatan rata-rata yang memiliki PDRB perkapita tertinggi selama lima tahun terakhir adalah Kecamatan Kerek Rp208juta. Diikuti Kecamatan Grabagan Rp52,3 juta. Sedangkan yang terendah di Kecamatan Bangilan Rp20,8 juta dan Rengel Rp23 juta. 

“Jika Kilang Tuban nanti beroperasi tentu PDRB akan naik signifikan,” tegas Budi. 

Berdasarkan scatter diagram dengan analisa tipologi Klassen, Kepala BPS Tuban Agus Budi Santoso, SE menjelaskan kecamatan-kecamatan yang terletak di kuadran 1 mencerminkan pertumbuhan ekonomi tingi dan PDRB perkapita tinggi (High Growth High Income).

“Selama 2013-2017 hanya Kecamatan Merakurak yang masuk kuadran 1. Artinya kecamatan ini memiliki kinerja ekonomi yang sangat baik karena berkarakteristik maju dan cepat tumbuh,” sambung Agus. 

Kecamatan Kerek, Grabagan, dan Jenu masuk kuadran II dengan pertumbuhan ekonomi rendah dan PDRB perkapita tinggi. Dikuadran III dengan laju pertumbuhan ekonomi tingi dan PDRB perkapita rendah mencakup Kecamatan Tuban, Widang, Palang, Bancar, Plumpang, Rengel, dan Bangilan. Wilayah kecamatan lainnya masuk dalam kuadran IV. [ali/lis]