Stadion Rengel Lama Terbengkalai? Begini Komentar Warga

Reporter: M. Anang Febri 

blokTuban.com - Sebagai salah satu sarana olahraga, lapangan sepak bola tentunya dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh semua elemen masyarakat sekitarnya. Namun begitu, keadaan demikian justru berbanding terbalik pada Stadion sepak bola yang berada di Desa Rengel, Kecamatan Rengel.

Dari penuturan warga sekitar, gelanggang bola yang diperkirakan memiliki luas lahan lebih dari lapangan Bahagia, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel tadi memang tak begitu terawat dengan baik.

Seperti yang dilihat oleh pantauan tim di lokasi sekitar stadion. Banyak rumput liar bertumbuhan dimana mana. Bahkan, tak sedikit warga setempat memanfaatkan keadaan tersebut untuk menggambala kambing ternak milik mereka.

"Ya begini keadaannya, sepi. Nggak begitu terawat, jadinya dibuat gembala kambing saja. Rumputnya banyak liar, kan lumayan buat pakan kambing," kata Mbah Kasdi, warga setempat yang sedang menggambala ketika dijumpai blokTuban.com disekitar lokasi stadion, Kamis (28/3/2019).

Masih kata Mbah Kasdi, lapangan yang saat ini telah didekat dan didirikan pula bangunan lapangan bola voli pada bagian timur stadion, dulunya merupakan lahan milik kepala desa. Warga setempat sering menyebutnya dengan 'Bengkok Petinggi'.

Kadangkala, masih pula terdapat anak-anak maupun pemuda setempat menggunakan stadion tersebut untuk latihan pada sore hari. Tapi masih terbilang jarang. Kalau pun iya, digunakan jika ada pertandingan Tarkam Desa.

"Kalau dirawat lebih baik lagi ya pasti setuju. Rumput dibersihkan, ditata ulang, dan bangunannya diperbaiki," imbuhnya.

Senada yang dipaparkan warga lain. Kondisi stadion yang terbengkalai keadaannya sangat disayangkan jika tak  dikelola ulang dengan baik. Bangunan lama seperti lantai tribun, atap tribun, sampai tiang penyangga masih berdiri kokoh. Namun, kesan usang dan tertinggal tak luput dari bangunan tersebut.

"Mestinya bisa kok. Stadion kalau ada pengelolaan dan penanganan lebih lagi, pasti bisa jadi kebanggaan masyarakat," ujar Haki. [feb/col]