Bupati Minta Dandim dan Kapolres Petakan Teror Pemilu

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - 26 hari menjelang pesta demokrasi pada 17 April 2019, Bupati Tuban, Jawa Timur, Fathul Huda meminta Kapolres AKBP. Nanang Haryono dan Dandim 0811 Letkol Inf. Nur Wicahyanto memetakan teror di wilayahnya. Masyarakat harus diberikan rasa aman dan nyaman, dalam menyalurkan hak suaranya.

"Teror harus diinventarisir dulu sebelum ditindak," ujar Bupati Fathul Huda kepada blokTuban.com usai apel gelar pasukan kesiapan kampanye dan pemilu 2019 di Alun-alun Tuban, Jumat (22/3/2019).

Bupati petahana di Bumi Wali yakin kapasitas Kapolres dan Dandim mampu memetakan teror. Terbukti arak di Tuban mulai bersih. Hal sekecil itu bisa diatasi apalagi teror yang skala Pileg maupun Pilpres tahun ini.

Korps aparat berseragam hijau dan cokelat juga harus menjaga masyarakat dari berita hoaks dan politik identitas. Jangan sampai publik resah dan berujung pada tidak kondusifnya pemilu.

"TNI dan Polri harus bekerjasama dengan pemerintah, karena pemilu merupakan gawenya masyarakat," terang pemilik tambang batubara dan emas di Kalimantan itu.

Ditanya kenapa KPU dan Bawaslu tak terlihat dalam apel, Bupati sudah menyebutkannya. Ketika mereka tidak datang bukan urusan pemerintah. Bisa saja lembaga penyelenggara dan pengawas pemilu, sedang ada kegiatan penting lain.

Kabag Ops. Polres Tuban, Kompol Ngadi menambahkan, polisi yang disiagakan 558 personil, TNI 415 personil, kemudian dibantu dari unsur masyarakat mulai Banser, PSHT, maupun Pramuka dilibatkan semua.

"Kita ingin menjaga dan memberi rasa aman masyarakat," sambungnya.

Polres Tuban sementara belum menemukan potensi teror di Bumi Wali. 20 kecamatan masih aman, dan semoga warga yang memiliki hak pilih dapat menggunakannya dengan baik. [ali/rom]