Pertamina EP Terapkan Teknologi EOR di Lapangan Sukowati

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Pertamina EP berkepentingan terhadap implementasi Enhanced Oil Recovery/tertiary recovery (EOR) di Indonesia salah satunya di Lapangan Sukowati. Mengingat proven resources dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis dieksploitasi dan menyisakan tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk mengurasnya.

"Oleh sebab itu EOR diterapkan dengan harapan dapat meningkatkan jumlah minyak diekstrak dari sumur-sumur minyak mencapai 30 hingga 60%, dibandingkan 20 hingga 40% dengan menggunakan primary dan secondary recovery," ujar Asset 4 General Manager, Agus Amperianto, ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Sabtu (16/3/2019).

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini, telah dilakukan studi dan uji laboratoriun untuk menentukan metode yang sesuai dan dapat membantu meningkatkan produksi minyak.

EOR merupakan teknologi yang berhubungan dengan proses di reservoir terkait dengan pengangkatan minyak yang belum bisa terangkat dengan cara pengangkatan primer dan sekunder (primary dan secondary recovery).

Pengangkatan primer menggunakan tekanan alamiah dari reservoir. Sementara pengangkatan sekunder, menggunakan cara injeksi (air atau gas) sebagai upaya untuk mempertahankan tekanan reservoir yang turun secara alamiah.

"Upaya-upaya inilah yang akan diterapkan salah satunya di lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban ini," terang mantan Ramba Field Manager.

Pertamina EP akan memprioritaskan penggunaan teknologi tingkat lanjut EOR di 9 titik lokasi tahun ini. Program ini dilakukan sebagai upaya anak usaha PT Pertamina (Persero) dalam menggenjot produksi minyak di sumur-sumur yang sudah tua.

Sembilan lokasi tersebar di asset yang dikelola Pertamina EP. Rantau, Sago dan Ramba di Pertamina EP Asset 1, Jirak dan Limau di Pertamina EP Asset 2, Tambun dan Jatibarang di Pertamina EP Asset 3, serta Sukowati di Pertamina EP Asset 4 dan Tanjung di Pertamina EP Asset 5.

Lima di antara struktur itu menggunakan metode chemical, yaitu Tanjung, Rantau, Sago, Jirak, dan Limau. Empat lainnya menggunakan metode karbondioksida (CO2). [ali/rom]