Petani Green Belt Tuban Belajar Budidaya Jeruk di Batu

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban mengajak petani green belt belajar budidaya jeruk di pusat penelitian jeruk dan tanaman subtropis Balitjestro, Junurejo, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari bantuan 8.400 bibit jeruk dari Balitjestro kepada petani yang menggarap lahan milik perusahaan. 

“Kita belajar kepada ahlinya dalam berbudidaya jeruk mulai dari proses penyemaian, penanaman, perawatan, hingga penanaman. Peserta nantinya tidak hanya diberikan teori budidaya jeruk saja, tapi juga diberikan peraktek secara langsung,” ujar perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Supriyono, kepada blokTuban.com, Rabu (6/3/2019).

Penyuluh Pertanian Madya Kabupaten Tuban tersebut menjelaskan, di Bumi Wali telah ada beberapa daerah yang berbudidaya jeruk. Antara lain di Kecamatan Grabakan, Semanding, Bancar, dan Kecamatan Singgahan. Artinya jeruk dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang kontur tanahnya berbatu seperti Tuban. 

“Kita ingin buah jeruk ini menjadi salah satu produk unggulan Tuban. Yang terpenting jeruk ini dapat menjadi salah satu produk yang bisa mendongkrak ekonomi para petani, terutama petani green belt,” bebernya.  

Staff Public Relation & CSR Semen Indonesia, Siswanto, mengatakan, melalui kegiatan CSR perusahaan akan terus dan mengembangkan kapasitas para petani green belt. Harapannya petani yang menggarap lahan milik perusahaan tersebut dapat lebih sejahtera. 

“Kita ingin petani green belt ini dapat lebih sejahtera. Dan pada tahun 2019 ini kita menargetkan akan berdiri Koperasi Green Belt,” sambungnya. 

Koperasi tersebut diharapkan dapat melayani kebutuhan bibit, pupuk, obat-obatan, maupun kebutuhan lain terkait pertanian. Apabila memungkinkan koperasi tersebut dapat menerima hasil pertanian petani. 

Saat ini petani green belt ada sekitar 400 petani, dan itu sangat memungkinkan untuk didirikan koperasi. Perusahaan akan memfasilitasi berdirinya koperasi petani green belt. Koperasi ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mensejahterakan masyarakat. 

Plh. Pimpinan Balitjestro Ir. Wisnu Unjoyo, mengatakan jeruk masih sangat berpotensi. Di Indonesia kebutuhan jeruk masih sangat kurang, sehingga potensi pasarnya masih sangat terbuka luas. 

Tuban yakin tanahnya bisa ditanami jeruk, tinggal bagaimana penerapan teknologi yang digunakan. Pasar untuk jeruk di Tuban juga sangat potensial, selain jalur nasional Tuban juga dekat dengan Surabaya, wisata juga mulai tumbuh. 

"Ini merupakan pasar yang sangat potensial,” pungkasnya. [ali/ono]