Air Terus Naik, Warga Was-Was

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Luapan sungai Kali Kening yang berhulu di wilayah Jatirogo, Kenduruan, Montong, dan Singgahan terus membuat kiriman banjir di Kecamatan Parengan semakin parah.

Tak ayal, jika Tinggi Muka Air (TMA) terus naik sebab mendapat kiriman dari hulu, membuat desa-desa di Parengan was-was.

Informasi yang diolah blokTuban.com dari sumber salah satu Desa Tanggap Bencana (Destana) Brangkal, Kecamatan Parengan menyebutkan, bahwa TMA dari pagi sampai sore ini terus naik.

"Kita juga harus siap dan tanggap, sebab kemungkinan besar TMA naik," ujar Ketua Destana Brangkal, Sukisno ketika memantau keadaan banjir sekitar Dusun Kedungbanteng, Desa Brangkal.

Ditambahkannya lagi, wilayah Brangkal yang paling parah ialah Dusun Jeruk. Dari total keseluruhan desa terdampak banjir, setidaknya terdapat sejumlah akses warga yang lumpuh, yang meliputi 1 unit pasar sebagai akses ekonomi, 7 toko, 2 akses pendidikan, dan 7 tepat ibadah.

"Itupun laporan siang tadi, sekarang bisa tambah," lengkap lelaki yang juga menjabat sebagai Kasi Pelayanan Desa Brangkal itu.

Pihaknya juga menceritakan jika sebelumnya TMA Bengawan Solo wilayah Bojonegoro telah sampai pada angka 13,88 siang tadi. TMA tersebut menunjukkan indikasi Siaga Kuning.

Sedangkan informasi terbaru, kondisi Kali Dungus di wilayah Kabupaten/Kota Madiun saat ini sedangkan berada dalam fase Siaga merah dengan TMA 42.20. Kondisi tersebut masih terbilang aman dan stabil di sana, sebab dimungkinan tak ada penambahan debit volume air lagi.

"Perkiraan turun ke Bengawan sini ya nanti malam kemungkinan. Tapi sore ini banjir malah naik terus, otomatis juga dampaknya terus bertambah di wilayah sini," bebernya kepada blokTuban.com, Rabu (6/3/2019).

Hingga berita ini diunggah, dampak banjir di Desa Brangkal, Kecamatan Parengan terus bertambah. Jika sebelumnya pagi tadi 400 meter jalan poros desa setempat terendam, sekarang ini sudah meluas menjadi 2 kilometer lebih. Ketinggian banjir yang semula berkisar 10 hingga 60 centimeter, potensinya bisa bertambah menjadi 80 centimeter.

Selain itu, lebih dari 500 KK dan 100 hewan ternak yang mencakup sapi dan kambing juga terendam air dengan ketinggian antar 10 centimeter hingga 60 centimeter.

"Baru saja dapat laporan update Bengawan Solo wilayah Bojonegoro naik jadi 14,13 TMA," pungkasnya Sukisno kepada blokTuban.com. [feb/rom]